PENINGKATANAN KEMAMPUAN BERBAHASA EKSPRESIF ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DI TK TUNAS HARAPANRANTE PACCU KECAMATAN BAEBUNTAKABUPATEN LUWU UTARA

IRAWATI (2022) PENINGKATANAN KEMAMPUAN BERBAHASA EKSPRESIF ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DI TK TUNAS HARAPANRANTE PACCU KECAMATAN BAEBUNTAKABUPATEN LUWU UTARA.

[img] Text
KULIT 2013 BARU.docx

Download (455kB)
[img] Text
SKRIPSI 2013 BARU.docx

Download (90kB)
[img] Text
KISI-KISI INSTRUMEN.docx

Download (22kB)
[img] Text
LEMBAR OBSERVASI ANAK 6.docx

Download (38kB)
[img] Text
LEMBAR OBSERVASI GURU 6.docx

Download (75kB)
[img] Text
RKH 2013 BARU.docx

Download (289kB)
[img] Text
DOKUMENTASI 6.docx

Download (337kB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP 6.docx

Download (41kB)

Abstract

Irawati, 2013. Peningkatan Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Melalui Metode Bercakap-cakap di TK Tunas Harapan Rante Paccu Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Skripsi. Dibimbing oleh Drs. Anas Malik, M. Si dan Rusmayadi,S.Pd., M. Pd. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Dapat Ditingkatkan Melalui Metode Bercakap-cakap di TK Tunas Harapan Rante Paccu Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Melalui Metode Bercakap-cakap di TK Tunas Harapan Rante Paccu Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Fokus dalam penelitian ini adalah Peningkatan Kemampuan Berbahasa Ekspresif Anak Melalui Metode Bercakap-cakap Di Taman Kanak-Kanak Tunas Harapan Rante Paccu Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara dengan subjek penelitian 15 anak didik yang usianya 5-6 tahun dan seorang guru di kelompok B. Teknik pengumpulan data adalah observasi langsung dan dokumentasi. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdapat dua kali pertemuan dengan melakukan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I terjadi peningkatan bahasa ekspresif pada anak tapi belum optimal, karena masih ada anak yang belum mampu bertanya secara sederhana dan menggunakan dan menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa dan bagaimana serta aktivitas metode bercakap-cakap belum terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru tidak menyediakan alat peraga yang sesuai dengan tema. Pada siklus II terjadi peningkatan bahasa ekspresif anak karena indikator capaian bahasa ekspresif sudah tercapai ditandai dengan anak sudah berani bertanya secara sederhana dan anak mampu menggunakan dan menjawab pertanyaan apa, mengapa, dimana, berapa dan bagaimana serta aktivitas guru terhadap pembelajaran melalui metode bercakap-cakap juga telah optimal, hal ini disebabkan karena guru dalam proses pembelajaran menggunakan alat peraga yang sesuai dengan tema, memotivasi dan membimbing anak dengan sangat baik.

Item Type: Article
Subjects: ILMU PENDIDIKAN > PENDIDIKAN ANAK USIA DINI - (S1)
Divisions: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Depositing User: Unnamed user with username pustakawanfip
Date Deposited: 25 Nov 2022 01:03
Last Modified: 25 Nov 2022 01:03
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/25723

Actions (login required)

View Item View Item