Konflik dan Persekutuan di Kerajaan Bone Pada Masa Pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge (1500-1584)

Ardiansyah, Ardiansyah (2015) Konflik dan Persekutuan di Kerajaan Bone Pada Masa Pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge (1500-1584). Diploma thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
08. BAB I.docx

Download (39kB)
[img] Text
12. BAB V.docx

Download (17kB)

Abstract

ABSTRAK Ardiansyah. 2015. “ Konflik dan Persekutuan di Kerajaan Bone Pada Masa Pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge (1500-1584)”. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Mustari Bosra dan Patahuddin. Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui kondisi Kerajaan Bone sebelum pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge, dinamika di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge, dan dampak dari kebijakan La Tenrirawe Bongkangnge. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode historis melalui tahapan : heuristik atau pengumpulan data, kritik, interpretasi, dan penulisan atau historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge Kerajaan Bone telah terlibat beberapa peristiwa, seperti perseteruannya dengan Kerajaan Luwu akibat memperebutkan Wilayah Cenrana, dan diakhiri dengan perjanjian Polo Malellae ri Unyi. Kerajaan Bone juga mengadakan perjanjian dengan Kerajaan Gowa pada masa pemerintahan La Uliyo Bote’e yakni Perjanjian Tamalate. Pada masa pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge, terjadi dinamika di Kerajaan Bone ditandai dengan terjadinya beberapa peperangan dengan kerajaan lain yang ada disekitarnya, yakni Kerajaan Gowa dan Kerajaan Luwu. Kerajaan Bone juga terlibat beberapa perjanjian politik, baik sebagai bentuk penghentian perang maupun pernyataan persekutuan seperti Perjanjian Topekkong, Perjanjian Caleppa, dan Perjanjian Tellumpoccoe. Selain itu, pengaruh kepemimpinannya juga meluas ke kerajaan Bugis lainnya sehingga memunculkan aliansi Tellumpoccoe yang melibatkan Kerajaan Wajo dipimpin La Mungkace to Uddamang, dan Kerajaan Soppeng dipimpin La Mappaleppe Patolae. Dampak dari kebijakan yang diambil oleh La Tenrirawe Bongkangnge memberikan banyak pengaruh bagi perkembangan Kerajaan Bone. Hal ini ditandai dengan bertambah luasnya wilayah kekuasaan Kerajaan Bone. Selain itu, dampak dari kebijakan La Tenrirawe Bongkangnge juga memberikan pengaruh pada beberapa kerajaan di sekitarnya, seperti Kerajaan Gowa, Kerajaan Wajo, dan Kerajaan Soppeng. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Bone pada masa pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge semakin maju, dibuktikan dengan bertambahnya wilayah kekuasaan dan pengaruh dari Kerajaan Bone. Pada masa pemerintahan La Tenrirawe Bongkangnge, Kerajaan Bone juga diwarnai dengan banyaknya perjanjian persekutuan dan peperangan. Selain itu, munculnya beberapa perjanjian juga membuktikan bahwa La Tenrirawe Bongkangnge merupakan sosok yang bukan hanya dikenal di medan perang, tetapi juga bisa diajak bekerjasama dan bersekutu meskipun tidak semua perjanjian yang ada atas peranannya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS ILMU SOSIAL > Pendidikan Sejarah
Divisions: FAKULTAS ILMU SOSIAL
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 03 Mar 2017 01:42
Last Modified: 02 Mar 2018 07:01
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/2183

Actions (login required)

View Item View Item