PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA MELALUI PENERAPAN FINGER PAINTING DI SLB LANIANG MAKASSAR

DINI MEILANI PRAMESTI (2024) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA MELALUI PENERAPAN FINGER PAINTING DI SLB LANIANG MAKASSAR.

[img] Text
133-Article Text-766-1-10-20240404.pdf

Download (375kB)

Abstract

DINI MEILANI PRAMESTI, 2024. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Melalui Penerapan Finger Painting Di Slb Laniang Makassar. Penyelesaian skripsi dibimbing oleh Dr. H. Syamsuddin, M.Si dan Prof. Dr. H. Abdul Hadis, M.Pd. Program Studi Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini mengkaji tentang kemampuan motorik halus pada anak tunagrahita kelas III sekolah dasar di SLB Laniang Makassar. Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus anak tunagrahita melalui penerepan finger painting di SLB Laniang Makassar ?” Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak tunagrahita sebelum penerapan finger painting, (2) Untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak tunagrahita selama penerapan finger painting, (3) Untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak tunagrahita setelah penerapan finger painting, (4) untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak tunagrahita di SLB Laniang Makassar selama penerapan finger painting berdasarkan hasil analisis antar kondisi sebelum diberi intervensi (baseline 1/A1) saat diberi intervensi (B), dan setelah diberi intervensi (baseline 2/A2). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes perbuatan. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang anak tunagrahita kelas III sekolah dasar di SLB Laniang Makassar CJ. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang menggunakan Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Kesimpulan penelitian ini: (1) sebelum diberi perlakuan sangat rendah berdasarkan pada kondisi baseline 1 (A1), (2) selama diberikan intervensi meningkat ke kategori sangat tinggi dilihat dari analisis dalam kondisi intervensi (B), (3) setelah diberikan intervensi ke kategori tinggi dilihat dari kondisi baseline 2 (A2), (4) Kemampuan motorik halus pada anak berdasarkan analisis antar kondisi yakni: dari kategori sangat rendah meningkat menjadi kategori sangat tinggi selama pemberian intervensi dan dari kategori sangat tinggi menurun menjadi kategori tinggi. Dengan demikian kemampuan motorik halus anak setelah diberikan intervensi menurun akan tetapi nilai yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan sebelum diberikan intervensi. Kata kunci: Kemampuan motorik halus, Finger Painting, Tunagrahita

Item Type: Article
Subjects: ILMU PENDIDIKAN
ILMU PENDIDIKAN > PENDIDIKAN LUAR BIASA
Divisions: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Depositing User: Unnamed user with username pustakawanfip
Date Deposited: 13 Jun 2024 01:27
Last Modified: 13 Jun 2024 01:27
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/35476

Actions (login required)

View Item View Item