Peningkatan Kemampuan Menggosok Gigi Melalui Metode Demonstrasi Pada Murid Tunagrahita Sedang SLB B-F Mandara

WAODE NURUL FADILA RAHAYU (2022) Peningkatan Kemampuan Menggosok Gigi Melalui Metode Demonstrasi Pada Murid Tunagrahita Sedang SLB B-F Mandara.

[img] Text
PJE 2022 (Waode Nurul Fadila Rahayu).pdf

Download (224kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang peningkatan kemampuan menggosok gigi melalui metode demonstrasi pada murid tunagrahita sedang SLB B-F Mandara Kendari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menggosok gigi murid tunagrahita sedang kelas dasar IV di SLB B-F Mandara Kendari? Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui:1) kemampuan bina diri dalam menggosok gigi pada anak tunagrahita sebelum penerapan metode demonstrasi pada kondisi baseline 1/A1. 2) kemampuan bina diri dalam menggosok gigi pada anak tunagrahita pada saat penerapan metode demonstrasi pada kondisi intervensi (intervensi/B). 3) kemampuan bina diri menggosok gigi pada anak tunagrahita setelah penerapan metode demonstrasi pada kondisi aseline 2/A2. 4) kemampuan bina diri menggosok gigi pada anak tunagrahita pada fase sebelum penerapan metode demonstrasi berdasarkan hasil analis antar kondisi yaitu pada fase kondisi baseline 1/A1 ke kondisi intervensi dan dari kondisi intervensi ke kondisi baseline 2/A2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (Single Subject Research(SSR) yaitu memfokuskan pada data individu sebagai sample penelitian dengan desain A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak tunagrahita kelas IV di SLB B-F Mandara yang berinisial BA. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode demonstrasi pada murid tunagrahita . hal tersebut dibuktikan dari fase baseline 1(A1) data diperoleh stabil dengan rentang 22,5-22,5 dan mean level 22,5. Fase baseline 2 (A2) diperoleh data yang stabil dengan rentang 87,5-95 dan mean level 92,5. Peningkatan mean level dari beseline 1 ke baseline 2 yaitu 22,5 menjadi 92,5, sehingga terjadi peningkatan sebesar 70. Kesipulan penelitian ini: 1) kemampuan menggosok gigi anak tunagrahita sangat kurang pada kondisi baseline 1 (A1) memperoleh nilai sama atau tetap, 2) kemampuan menggosok gigi anak tunagrahita meningkat ke kategori baik sekali pada kondisi intervensi (B), 3) kemampuan menggosok gigi anak tunagrahita baik sekali pada kondisi baseline 2 (A2), 4) kemampuan menggosok gigi anak tunagrahita berdasarkan hasil analisis antar kondisi yaitu pada kondisi baseline 1 (A1) kemampuan anak tunagrahita sangat kurang meningkat ke kategori baik sekali pada kondisi intervensi (B), dan pada kondisi baseline 2 (A2) tetap pada kategori baik sekali. Dengan demikian kemampuan menggosok gigi anak tunagrahita meningkat, hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari pemberian intervensi (B) melalui metode demonstrasi

Item Type: Article
Subjects: ILMU PENDIDIKAN > PENDIDIKAN LUAR BIASA
Divisions: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Depositing User: Unnamed user with username pustakawanfip
Date Deposited: 13 Apr 2022 05:25
Last Modified: 13 Apr 2022 05:25
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/22980

Actions (login required)

View Item View Item