MAPPASIALA SAPPU SISENG STUDI DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUAKABUPATEN PINRANG

Luvitasari, Wiwiek (2019) MAPPASIALA SAPPU SISENG STUDI DI DESA PARIA KECAMATAN DUAMPANUAKABUPATEN PINRANG. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

[img]
Preview
Text
Jurnal Wiwiek Luvitasari.pdf

Download (337kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Alasan masyarakat melakukan mappasialasappu siseng Di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. 2).Pandangan masyarakat terhadap mappasiala sappu siseng Di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang. 3).Proses negosiasi uang pannai dalam mappasialasappu siseng Di Desa Paria Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang.Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Alasan masyarakat mappasiala sappu siseng pada era modern ini dikarenakan masyarakat tidak mau ambil resiko dengan adanya perpindahan harta warisan dengan orang lain. Jadi masyarakat di Desa Paria menikahkan anaknya dengan seupupu satu kalinya. Dengan adanya alasan tersebut maka masyarakat tidak ragu dalam mengawinkan anaknya dengan sepupu satu kali. Adapun alasan lain masyarakat menikahkan anaknya dengan sepupu satu kalinya yaitu karena mereka juga sudah mengambil contoh dari dirinya sendiri yang menikah dengan sepupu satu kalinya yang sampai sekarang tidak ada keributan besar pada keluarga mereka. (2). Pandangan masyarakat di Desa Paria beranggapan bahwa jika adanya pernikahan dengan sepupu satu kali maka hidup anaknya akan menjadi seperti mereka yang rukun menjadi keluarga.. Masyarakat di sana memandang budaya perjodohan tersebut adalah sebagai budaya yang harus dilestarikan. Budaya perjodohan ini dilakukan dengan tujuan-tujuan yang sebenarnya menjaga harta dan keturunan serta sikap kehatihatian dalam memilih pendamping hidup. Mereka orang tua sangatlah mengkhawatirkan anaknya apabila anaknya tersebut menikah dengan orang yang bukan mereka kenal atau dari keluarga mereka sendiri. (3). Proses negosiasi uang pannai pada mappasiala sappu siseng yaitu dalam proses negosiasi terhadap di Desa Paria ini sama dengan proses pada umunya yang masyarakat Suku Bugis lakukan cuman disini masyarakat tidak begitu banyak meminta uang pannai karena mereka sadar bahwa uang calon mempelai itu uang mereka juga. Jadi, masyarakat yang ada di Desa Paria tidak begitu banyak meminta asalkan sudah cukup untuk acara pernikahan selama berlangsungnya acara tersebut. Kata Kunci:Perkawinan, Jodoh Ideal, Kebudaaan Dan Masyarakat

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS ILMU SOSIAL > Pendidikan Antropologi
Divisions: FAKULTAS ILMU SOSIAL
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 27 Jun 2019 01:12
Last Modified: 27 Jun 2019 01:12
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/13696

Actions (login required)

View Item View Item