KECEMASAN BELAJAR SISWA (ANALISIS GEJALA, PENYEBAB DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DI SD INPRES 12/79 BULU TEMPE KECAMATAN TANETE RIATTANG BARAT KABUPATEN BONE)

Putri, Mentari Rama (2017) KECEMASAN BELAJAR SISWA (ANALISIS GEJALA, PENYEBAB DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DI SD INPRES 12/79 BULU TEMPE KECAMATAN TANETE RIATTANG BARAT KABUPATEN BONE). S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
ARTIKEL.docx

Download (64kB)

Abstract

ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk-bentuk kecemasan belajar siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone? (2) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kecemasan belajar pada siswa SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone?; (3) Upaya-upaya apa yang telah dilakukan oleh guru untuk menangani kecemasan belajar siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus terhadap tiga siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone yang mengalami kecemasan belajar. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. untuk menguji kredibilitas data dengan mengggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk-bentuk kecemasan belajar siswa di SD Inpres 12/79 Bulu Tempe Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone yakni a) gejala fisik seperti gelisah, tegang, resah, gugup, gemetaran serta berkeringat dingin, b)gejala kognitif seperti tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, khawatir, ketakutan, ragu-ragu/tidak yakin dan pesimis, c) gejala perilaku seperti berdiam diri, menolak masuk kelas, malas, jarang bersososialisasi, mengasingkan diri serta menghindari situasi tertentu. Faktor penyebab kecemasan belajar siswa terbagi dua, faktor Internal dan faktor eksternal. a) Faktor internal dari aspek kognitif seperti keterbatasan kapasitas/kemampuan yang dimiliki oleh siswa, aspek afektif seperti sikap sensitif, mudah tersinggung, tidak peduali, acuh tak acuh dan labil. Dari segi psikomotor seperti terganggunya kondisi kesehatan, sakit, tidak fit dan terganggunya alat indera. Sedangkan b) faktor eksternal yaitu dari pengaruh lingkungan keluarga yakni tuntutan keluarga keadaan sosial keluarga, status, serta pendidikan yang dimiliki keluarga, cara mendidik orang tua yang otoriter sifat-sifat yang diturunkan orang tua ke anaknya. Lingkunga sekolah seperti teman sekolah yang mengancam, pengelolaan kelas yang tidak baik oleh guru, dan guru tidak mampu menciptakan suasana yang kondusif, tidak dapat memotivasi siswa serta kurangnya perhatian guru dalam mengatasi konflik sosial yang terjadi di sekolah dan di kelas khususnya. Sedangkan lingkungan masyarakat seperti situasi atau keadaaan yang mengucilkan mereka, status sosial, tempat tinggal yang pada umunya tidak mendukung dan memotivasi anak dan lebih mengancam keadaan mereka. Upaya-upaya guru dalam menangani kecemasan belajar siswa yakni : Memberikan pelayanan konseling dan mengembangkan dinamika kelompok dalam kelas untuk menciptakan pola hubungan yang akrab, saling menghargai dan solidaritas antar teman, melakukan pendekatan persuasif, memberikan pelayanan khusus, memberikan perhatian penuh dan perlakuan secara seksama, mengupayakan pengelolaan kelas yang baik dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > ADMINISTRASI PENDIDIKAN - (S2)
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 19 Oct 2017 01:45
Last Modified: 19 Oct 2017 01:45
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/3252

Actions (login required)

View Item View Item