PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE PADA TAMAN KANAK-KANAK AL-FITRIAH LAPPA BOSSE KECAMATAN KAJUARA KABUPATEN BONE

HASMA (2023) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE PADA TAMAN KANAK-KANAK AL-FITRIAH LAPPA BOSSE KECAMATAN KAJUARA KABUPATEN BONE.

[img] Text
sampul.docx

Download (92kB)
[img] Text
HALAMAN DEPAN.doc

Download (142kB)
[img] Text
SKRIPSI HASMA.docx

Download (82kB)
[img] Text
DOKUMENTASI PENELITIA2.docx

Download (1MB)
[img] Text
KISI-KISI INSTRUMEN.docx

Download (54kB)
[img] Text
DAFTAR RIWAYAT HIDU1.docx

Download (33kB)

Abstract

HASMA, 2015. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce pada Taman Kanak-Kanak Al-Fitriah Lappa Bosse Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Skripsi dibimbing oleh Dra. Hj. Sumartini, M.Pd dan Dr. Muhammad Akil Musi, S.Pd, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah teknik bermain meronce dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Taman Kanak-Kanak Al-Fitriah Lappa Bosse Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone ?, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana teknik bermain meronce dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Taman Kanak-Kanak Al-Fitriah Lappa Bosse Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Lokasi penelitian ini di Taman Kanak-Kanak Al-Fitriah Lappa Bosse Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Subjek penelitian ini adalah kelompok B sebanyak 15 orang dan 1 orang guru. Pengumpulan data dengan teknik observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I masih terdapat kekurangan-kekurangan, dimana kekurangan tersebut berasal dari guru dan anak. Diantaranya pada saat kegiatan guru kurang menjelaskan cara-cara meronce serta kurang mengamati kegiatan anak. Sedangkan kekurangan dari anak yaitu tidak memperhatikan pelajaran guru, anak banyak bermain sendiri ketimbang meronce. Pada tindakan siklus II peningkatan kemampuan berhitung anak sudah mengalami peningkatan , dimana kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah dapat diperbaiki. Guru sudah guru sudah menjelaskan cara-cara meronce serta mengamati kegiatan anak. Dari 15 orang anak yang diteliti pada siklus II tidak ada lagi anak yang memperoleh nilai kategori cukup dan kurang. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan meronce dapat mengembangkan motorik halus anak dalam hal menggerakkan jari yang ditandai dengan kemampuan anak memegang materi bahan roncean dan mengkoordinasikan mata dan tangan yang ditandai dengan kemampuan anak memasukkan benang ke dalam jarum.

Item Type: Article
Subjects: ILMU PENDIDIKAN > PENDIDIKAN ANAK USIA DINI - (S1)
Divisions: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Depositing User: Unnamed user with username pustakawanfip
Date Deposited: 11 Jan 2023 01:42
Last Modified: 11 Jan 2023 01:42
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/26499

Actions (login required)

View Item View Item