Campur Kode pada Iklan di Stasiun Televisi Swasta (Kajian Sosiolinguistik

Ridhayani, Ridhayani (2015) Campur Kode pada Iklan di Stasiun Televisi Swasta (Kajian Sosiolinguistik. Diploma thesis, UNM.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ridhayani, 2014 “Campur Kode pada Iklan di Stasiun Televisi Swasta (Kajian Sosiolinguistik)”. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar. (Dibimbing oleh Anshari dan Mahmudah). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode, dan mendeskripsikan penyebab timbulnya campur kode pada iklan di stasiun televisi swasta menggunakan kajian sosiolinguistik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian adalah iklan yang sudah diunduh yang menggunakan campur kode. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik simak, teknik unduh, dan teknik catat. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis data pada bahasa iklan yang menggunakan campur kode dan faktor penyebabnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode sering terjadi dalam bahasa iklan agar iklan yang ditampilkan lebih menarik perhatian konsumen. Bentuk campur kode pada penelitian ini adalah berbentuk kata, frasa, dan klausa. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode adalah faktor kebahasaan (linguistic type) ada dua faktor yaitu 1) tujuan (end, purpose and goal), 2)rendahnya frekuensi kata(low frequency of word); dan faktor nonkebahasaan (atitudinal type) 1) faktor ekonomi 2) faktor budaya 3) faktor sosial. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, 1) bentuk campur kode pada iklan di stasiun televisi swasta berupa penyisipan unsur-unsur berbentuk kata, frasa, dan klausa. Dilihat dari penggolongannya ada dua campur kode, yakni campur kode ke dalam dan campur kode ke luar yaitu dari bahasa daerah dan bahasa asing; 2) faktor penyebab timbulnya campur kode pada iklan di stasiun televisi swasta, adalah faktor kebahasaan (linguistic type) ada dua faktor yaitu 1) tujuan (end, purpose and goal), 2)rendahnya frekuensi kata(low frequency of word); dan faktor nonkebahasaan (atitudinal type) 1) faktor ekonomi 2) faktor budaya 3) faktor sosial. Bagi para peneliti selanjutnya, penulis mengajukan saran 1) bagi yang bergelut dibidang bahasa dan sastra, perlu memahami bentuk dan faktor yang menyebabkan timbulnya campur kode; 2) bagi mahasiswa dapat menggunakan kajian sosiolinguistik yang berkaitan dengan masalah campur kode maupun masalah penggunaan bahasa yanglain dalam kehidupan masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pendidikan Bahasa dan sastra Bahasa Indonesia
Divisions: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 26 Jan 2017 07:06
Last Modified: 30 May 2019 07:40
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/2001

Actions (login required)

View Item View Item