LESTARI, AYU (2023) MORFOLOGI SERE BISSU DI KABUPATEN BONE (PENCATATAN MENGGUNAKAN NOTASI LABAN). S1 thesis, Fakultas Seni dan Desain.
Text
Jurnal Ayu Lestari - Wahyu Wardana Rasyid.pdf Download (795kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) Catatan gerak dengan sistem notasi laban Sere Bissu pada ritual Mattompang Arajang di Kabupaten Bone, 2) Susunan ragam gerak Sere Bissu pada ritual Mattompang Arajang di Kabupten Bone. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian antara lain: 1) Studi Pustaka, 2) Observasi, 3) Wawancara, dan 4) Dokumentasi. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa: 1) Tari Sere Bissu terdiri dari lima ragam gerak yakni ragam Sere Alusu, ragam Sere Bibbi’, ragam Sere Mangko’, ragam Sere Lemma, dan ragam Ma’giri’. Setelah dicatat ke dalam sistem notasi Laban, dapat dianalisis bahwa catatan gerak tari ini banyak di dominasi langkah kaki dengan level tengah, gerakan badan dan dada posisi tegak, gerakkan tangan yang sederhana dan juga menggunakan gerak tangan diputar dengan sentuhan jari tengah, dan posisi jari yang digunakan ada enam macam. 2) Struktur Tari Sere Bissu terdiri dari 20 unsur gerak yang kemudian membentuk lima ragam, tiga bagian, dan gerak tari secara keseluruhan. Struktur tersebut kemudian dianalisiske dalam teori Adrianne Kaeppler (1967) yang terbagi menjadi empat tingkatan yakni 29 dasar bangunan atau simbol notasi Laban yang digunakan (kinemic). Simbol-simbol dasar tersebut ketika digabungkan membentuk 17 morphokinemic atau unit-unit terkecil. Kombinasi dari unit-unit terkecil membentuk 6 motif yakni 1) Kedua tangan memegang Lalosu, kaki kiri maju membentuk serong diikuti dengan kaki kiri maju dengan sentuhan ujung jari ke samping kaki kiri, 2) Kedua tangan mengapit sarung diantara jari telunjuk dan jari tengah, kaki kanan di geser ke samping kanan dengan sentuhan bagian depan telapak kaki diikuti dengan kaki kiri digeser ke samping kanan dengan tumit, 3) Kedua tangan di depan perut dengan posisi telapak tangan saling bersentuhan dan posisi ujung jari membentuk serong, kaki kanan maju membentuk serong diikuti kaki kiri dengan sentuhan ujung jari ke samping kaki kanan, 4) Tangan kiri mengapit sarung tangan kanan diayunkan mengarah pusar dengan posisi jari-jari dikepal dan jempol tangan mengarah ke pusar, 5) Tangan di putar kearah dalam dengan sentuhan jari tengah (Akkaleo), 6) Kedua tangan kedepan tangan kanan memegang badik dan ditusukkan ke telapak tangan kiri dengan posisi tangan yang memegang badik diputar-putar. Adapun tingkatan terakhir yakni tatanan keseluruhan tari Sere Bissuyang memiliki 50 x 8 hitungan dengan masing-masing pengulangan dan gerak transisi dalam masingmasing perpindahan dari ragam satu ke ragam lainnya. Kata kunci : Morfologi, notasi laban, Sere Bissu.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Seni Tari |
Divisions: | FAKULTAS SENI DAN DESAIN |
Depositing User: | Pustaka FSD yayu |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 06:49 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 06:49 |
URI: | http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/34891 |
Actions (login required)
View Item |