PERBANDINGAN KADAR ASAM LAKTAT SSB MALINO DENGAN SOMBA OPU FC SETELAH LATIHAN SUBMAKSIMAL

AMRAN, AMRAN (2016) PERBANDINGAN KADAR ASAM LAKTAT SSB MALINO DENGAN SOMBA OPU FC SETELAH LATIHAN SUBMAKSIMAL. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

[img]
Preview
Text
AMRAN 1.pdf

Download (60kB) | Preview

Abstract

Di era perkembangan olahraga yang sangat membudaya baik di Indonesia maupun dunia Internasional dari mulai wanita maupun laki-laki, anak-anak, dewasa maupun tua, bahwa dengan berolahraga dapat meningkatkan prestasi, kesehatan dan kebugaran tubuh. Sehingga olahraga sebagai kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Salah satunya pada olahraga prestasi, para atlet akan di berikan latihan-latihan yang dapat meningkatkan prestasinya, antara lain: latihan kondisi fisik yang dapat selalu bermanfaat menjaga kebugaran pada otot. Seperti yang diungkapkan oleh Bompa (1999) dan Sharkey (2002:166) bahwa olahragawan/atlet setiapharinya harus selalu di tuntut untuk mempunyai kondisi fisik yang prima diantaranya: menjaga kebugaran pada otot yang digunakan untuk kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, daya ledak, kelentukan, keseimbangan, ketepatan, daya tahan dan reaksi. Manusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas setiap hari membutuhkan energi, baik untuk bergerak maupun untuk bekerja. Kemampuan tubuh manusia untuk melangsungkan kegiatannya dipegaruhi oleh struktur fisiknya. Tubuh manusia tertdiri dari struktur tulang, otot, saraf, dan proses metabolisme. Rangka tubuh manusia disusun dari 206 tulang yang berfungsi untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan fisiknya, dimana tulang-tulang tersebut dihubungkan dengan sendi-sendi otot yang dapat berkontraksi. Otot-otot ini berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, dimana kegiatannya dikontrol oleh sistem saraf sehingga dapat bekerja secara optimal. Hasil dari proses metabolisme yang tarjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi. Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur, kemudian masuk ke usus halus untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah, menuju ke sistem otot.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN > ILmu Keolahragaan
Divisions: FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 21 Jun 2018 01:50
Last Modified: 21 Jun 2018 01:50
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/9252

Actions (login required)

View Item View Item