Kehidupan Pekerja Anak Sebagai Pemulung di Perkotaan (Studi Kasus TPA Sampah di Kel. Tamangapa Kec. Manggala Kota Makassar)

AGUSTIANI (2013) Kehidupan Pekerja Anak Sebagai Pemulung di Perkotaan (Studi Kasus TPA Sampah di Kel. Tamangapa Kec. Manggala Kota Makassar). Diploma thesis, FIS.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui penyebab anak-anak sehingga bekerja sebagai pemulung dan peran orang tuan anak pemulung di TPA Tamangapa, (2) mengetahui bentuk interaksi anak pemulung di TPA Tamangapa, (3) mengetahui pola bekerja anak pemulung di TPA Tamangapa. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan masalah yang di teliti. Sasaran dalam penelitian ini adalah anak-anak yang bekerja sebagai pemulung di TPA sampah di Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala kota Makassar. Teknik pengambilan informan dilakukan dengan menggunakan non- probability sampling, yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Penyebab sehingga anak-anak mengeluti pekerjaan sebagai pemulung yaitu faktor ekonomi, kondisi kehidupan ekonomi keluarga yang tidak mampu membuat anak-anak terjun bekerja sebagai pemulung. Faktor perintah orang tua, yaitu orang tua secara langsung, menyuruh, mendidik, bahkan memaksa anaknya melakukan aktifitas memulung, orang tua medidik anaknya sejak kecil untuk mencari barang-barang bekas. Dan faktor lingkungan, anak-anak bekerja sebagai pemulung hanya untu mengisi waktu luang dan sebagai ajang petemanan di tengah kota besar ini. Peran orang tua anak pemulung di TPA Tamangapa, yaitu orang tua secara langsung mendidik anak mereka untuk melakukan pekerjaan sebagai pemulung. (2) Bentuk interaksi anak pemulung mencakup bentuk kerja sama, persaingan dan konflik. Hubungan kerja sama mereka antara sesama pemulung, kelompok menengah, dan atas saling membutuhkan, mereka saling tolong menolong sesamanya. Tetapi hubungan sosial mereka biasa juga terjadi persaingan dan konflik seperti bersaing mendapatkan hasil pulungan yang banyak dan wilayah operasi. Konflik yang sering terjadi karena persoalan kecil. (3) Sedangkan, untuk pola bekerja anak pemulung ini mencakup pembagian waktu kerja baik anak-anak yang sekolah maupun anak-anak yang tidak sekolah. Anak-anak yang tidak sekolah melakukan aktifitas memulung dari pagi hingga sore sedangkan anak-anak yang masih sekolah melakukan aktifitas memulung sepulang sekolah dan hasil pulungannya pun lebih sedikit bila di bandingkan dengan anak-anak yang tidak sekolah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS ILMU SOSIAL > Sosiologi
Divisions: FAKULTAS ILMU SOSIAL
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 07 Jun 2018 06:28
Last Modified: 07 Jun 2018 06:28
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/9215

Actions (login required)

View Item View Item