Nilai-nilai Pappaseng Nene Mallomo (Kajian Wacana Kritis).

SELMAN, HADIJAH (2017) Nilai-nilai Pappaseng Nene Mallomo (Kajian Wacana Kritis). S2 thesis, Pascasarjana.

[img] Text
JURNAL.docx

Download (39kB)

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya dan masyarakat Suku Bugis pada khususnya dimasa lampau juga mempunyai konsep adiluhungnya sendiri. Konsep adiluhung masyarakat Bugis dapat dijumpai dalam berbagai macam literatur Bugis. Salah satu konsep adiluhung masyarakat Bugis adalah pappaseng atau di dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata nasihat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dimensi teks pappaseng Nene Mallomo yang mencakup aspek kosakata, gramatika, dan struktur teks. Juga mengkaji dimensi praktik wacana pappaseng Nene Mallomo yang mencakup produksi dan konsumsi teks, mengkaji dimensi praktik sosial yang mencakup fitur-fitur tekstual dalam kaitannya dengan proses perubahan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Bugis Sidrap. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah Pappaseng Nene Mallomo. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks-teks (naskah) yang memuat pappaseng Nene Mallomo. Data dalam penelitian ini berupa teks yang mengandung nilai pappaseng Nene Mallomo. Hasil penelitian dari analisis data, bahwa dari segi analisis dimensi teks, Pappaseng Nene Mallomo merepresentasikan banyak hal seperti telah dijelaskan sebelumnya. Representasi tersebut dapat dilihat sebagai upaya membentuk atau memapankan wacana tertentu sesuai dengan konteks pappaseng tersebut. Kaitan pappasengdengan produksi teks, posisi Drs. Andi Burhanuddin Buraerah menempati posisi penting sebagai the master of the text (pencipta teks). dimensi sosiokultural yang ditemukan difokuskan pada beberapa sentralitas wacana tertentu. Wacana-wacana yang terdapat dalam pappaseng Nene Mallomo berfokus pada tema agama (Islam) “Resopa Temangingngi Namalomo Naletei Pammase Dewata”, kearifan lokal termasuk di dalamnya imaji tentang konsep menjadi orang bugis (Sidrap) yang baik, tekanan pada ketaatan hukum dan penjagaan harmoni sosial di masyarakat. Pertarungan dalam merebut hegemoni dan kekuasaan. Bahasa (wacana) adalah sebagai media sesuatu yang politis karena bahasa merupakan alat hegemoni dan dominasi wacana yang paling efektif untuk menguasai seseorang atau kelompok. Sebuah wacana tertentu yang telah mengakar kuat dalam imaji masyarakat akan mendorong anggota masyarakat tersebut untuk melakukan praktik sosial sebagaimana dikehendaki oleh teks (dalam hal ini Pappaseng).

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: PASCASARJANA > PENDIDIKAN BAHASA - (S3)
PASCASARJANA
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 25 Apr 2018 06:54
Last Modified: 25 Apr 2018 06:54
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/8078

Actions (login required)

View Item View Item