. Reaksi Emosi Siswa yang menjadi korban konflik dan implikasinya pada layanan Bimbingan Konseling (Studi Kasus Pada 2 Orang Siswa di SMK GKST I Tentena dan MA Alkhairaat Poso, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah). Tesis. Dibimbing oleh Muh. Jufri dan Asniar Khumas

AYUDIANA WIDYA, FISKA MAROLA (2014) . Reaksi Emosi Siswa yang menjadi korban konflik dan implikasinya pada layanan Bimbingan Konseling (Studi Kasus Pada 2 Orang Siswa di SMK GKST I Tentena dan MA Alkhairaat Poso, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah). Tesis. Dibimbing oleh Muh. Jufri dan Asniar Khumas. Diploma thesis, universitas negeri makassar.

[img] Text
AYUDIANA WIDYA FISKA MAROLA. 2014..docx

Download (14kB)

Abstract

ABSTRAK AYUDIANA WIDYA FISKA MAROLA. 2014. Reaksi Emosi Siswa yang menjadi korban konflik dan implikasinya pada layanan Bimbingan Konseling (Studi Kasus Pada 2 Orang Siswa di SMK GKST I Tentena dan MA Alkhairaat Poso, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah). Tesis. Dibimbing oleh Muh. Jufri dan Asniar Khumas Reaksi emosi siswa yang menjadi korban konflik merupakan reaksi terhadap berbagai jenis emosi yang diperoleh siswa sebagai hasil pembelajaran dari reaksi emosi orang tua yang tampak selama konflik di Poso. Orang tua korban konflik menunjukan reaksi negatif seperti menjadi pemarah, berperilaku agresif serta menggunakan kekerasan untuk menggambarkan keadaan emosi marah, sedih dan putus asa akibat adanya konflik dan kehidupan di pengungsian. Gejala seperti ini ditemukan pada siswa di SMK GKST I Tentena dan MA Alkhairaat Poso. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah (i) untuk memperoleh gambaran reaksi emosi siswa yang tumbuh dan berkembang dalam situasi konflik (ii) untuk memperoleh gambaran bentuk reaksi emosi orang tua yang menjadi korban konflik di Poso (iii) untuk mengetahui dampak reaksi emosi orang tua terhadap perkembangan emosi siswa (iv) untuk mengetahui layanan bimbingan konseling di sekolah dalam memenuhi kebutuhan emosional siswa korban konflik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang relevan. Hasil penelitian menyatakan bahwa (i) subjek pertama menunjukan emosi yang kaku, pendiam, takut mengungkapkan perasaan serta membatasi pergaulan sedangkan subjek kedua menekan perasaan dan emosi, membentuk persepsi negatif tentang diri sendiri serta menarik diri dari pergaulan (ii) bentuk reaksi emosi yang ditunjukan orang tua yaitu menjadi pemarah, agresif dan menggunakan kekerasan (iii) reaksi emosi negatif yang ditunjukan orang tua mempengaruhi pembentukan reaksi emosi siswa korban konflik (vi) layanan bimbingan konseling di sekolah masing-masing subjek tidak mengakomodir kebutuhan emosional siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah sekolah-sekolah yang berada di wilayah pasca konflik atau rawan konflik bekerjasama dengan pihak terkait menginisiasi pemberian layanan bimbingan konseling bagi siswa yang menjadi korban konflik untuk menghindari terjadinya bentuk-bentuk konflik baru di masyarakat. Kata kunci: emosi, konflik, bimbingan konseling

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan seni Rupa
Divisions: ?? sch_civ ??
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 28 Apr 2016 07:08
Last Modified: 28 Apr 2016 07:08
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/548

Actions (login required)

View Item View Item