MAKNA SIMBOLIS TALLANG ‘BAMBU’ DAN TABANG ‘LENJUANG’ DALAM SASTRA LISAN TORAJA “GELONG TALLANG & GELONG TABANG”

Nensilianti, Nensilianti (2019) MAKNA SIMBOLIS TALLANG ‘BAMBU’ DAN TABANG ‘LENJUANG’ DALAM SASTRA LISAN TORAJA “GELONG TALLANG & GELONG TABANG”. In: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Ketujuh Belas Tingkat Internasional, 10-12 April 2019, Unika Atma jaya.

[img] Text
PROSIDING KOLITA17.pdf

Download (2MB)
[img] Text
peer reviewer Prosiding Makna Simbolis Tallang Bambu dan Tabang.pdf

Download (1MB)
Official URL: https://kolita.atmajaya.org/

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Toraja, sebagai suku bangsa dengan corak budaya tersendiri, memiliki hasil budaya berupa sastra lisan Gelong Sampulo Dua ‘dua belas nyanyian ’ sejak adanya nenek moyang orang Toraja. Gelong Sampulo Dua ini dinyanyikan oleh tetna adat dalam npacara keagamaan kepercayaan Aluk Todolo (kepercayaan nenek moyang masyarakat Toraja dalam berkomunikasi dengan dewa dan para penguasa alam). Dua di antara gelong tersebut adalah Gelong Tallang dan Gelong Tabang. Kedua gelong ini memberikan gambaran kecintaan/pemujaan masyarakat Toraja terhadap pohon bambu dan pohon lenjuan karena sarat dengan makna spritual. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolis tallang ‘bambu ’ dan tabang ‘lenjuang’ yang terdapat di dalam konstruksi teks sastra lisan Toraja Gelong Tallang dan Gelong Tabang. Yang menjadi data penelitian ini adalah simbolisme linginstik tallang ‘bambu ’ dan tabang ‘lenjuang ’ yang terdapat dalam teks Gelong Tallang dan Gelong Tabang. Sumber data penelitian ini adalah Gelong Tallang yang berjumlah 107 bait dan Gelong Tabang yang berjumlah 175 bait yang didokumentasikan dan alih bahasakan oleh Sande, dkk. (1986) dalam buku Sastra Lisan Toraja Gelong Sampulo Dua yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selain dengan penelitian pus taka (library research), dilakukan waxvancara mendalam dengan tokoh adat masyarakat Toraja untuk mencocokkan atau mengonsultasikan data dan interpretasi makna simbolis data (trianggulasi data). Data dianalisis dengan teknikAnalisis Konten dengan merujukpada teori Semantik “Surplus” Konotatif. Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang makna simbolis linguistik tallang ‘bambu ’ dan tabang ‘lenjuang’ sebagai berikut. Pertama, tallang ‘bambu’ dalam teks “Gelong Tallang” sebagai simbolisasi titisan dewa yang dapat memberikan kemaslahatan atau kesejahteraan kepada manusia berupa (1) sumber pemenuhan kebutuhan pokok, (2) sumber harta benda atau kekavaan, (3) tempat tinggal, (4) pelindung dari berbagai mara bahaya. Kedua. tabang ‘lenjuang’ dalam teks “Gelong Tabang” sebagai simbolisasi dari (1) jelmaan dewa yang turun ke bumi dan menyebarkan keturunannya menjadi penguasa atau bangsawan, (2) asal usul manusia khususnya orang Toraja, (3) tanaman sakral yang dapat mendatangkan kemaslahatan, ketentraman, kekayaan, dan perlindungan bagi manusia, khususnya orang Toraja. Hasil kajian terhadap makna simbolis teks sastra lisan Toraja “Gelong Tallang” dan “Gelong Tabang’’sebagai bagian dari Gelong Sampulo Dua yang dinyanyikan dalam ritual keagamaan masyarakat Toraja ini dapat dipahami secara meluas oleh seluruh lapisan masyarakat Toraja, termasuk generasi muda. Dengan demikian, masyarakat Toraja tidak akan kehilangan mata rantai sastra tradisionalnva yang menjadi produk budaya warisan leluhur masyarakat Toraja.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: makna, simbolis, gelong, tallang, tabang
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
KARYA ILMIAH DOSEN
Universitas Negeri Makassar > KARYA ILMIAH DOSEN
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > KARYA ILMIAH DOSEN
KARYA ILMIAH DOSEN
Depositing User: Herling HR Sahade
Date Deposited: 19 Mar 2021 06:53
Last Modified: 23 Mar 2021 03:43
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/19579

Actions (login required)

View Item View Item