Proses Pembuatan Kanda – kanda Wuta pada Suku Tolaki di Konawe Sulawesi Tenggara

ZULFAHRUDDIN, ZULFAHRUDDIN (2018) Proses Pembuatan Kanda – kanda Wuta pada Suku Tolaki di Konawe Sulawesi Tenggara. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

[img]
Preview
Text
ZULFAHRUDDIN.pdf

Download (14MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK ZULFAHRUDDIN. 1282041103, 2018. Proses Pembuatan Kanda – kanda Wuta pada Suku Tolaki di Konawe Sulawesi Tenggara. Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif dengan pendekatan multidisiplin organologi dan musikologi yang bertujuan untuk menjawab masalah: (1) Bagaimana bentuk organologi alat musik Kanda – kanda Wuta pada Suku Tolaki di Konawe Sulawesi Tenggara. Mulai dari bentuk dan bunyi dari alat musik tersebut. (2) Bagaimana proses pembuatan alat musik Kanda – kanda Wuta pada Suku Tolaki di Konawe Sulawesi Tenggara. Mulai dari alat dan bahan serta proses pembuatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) alat musik Kanda – kanda Wuta dapat kita lihat berbentuk seperti tiang dan tali jemuran. Selain itu, alat musik Kanda – kanda Wuta juga berbentuk seperti perahu terbalik. Hal ini menandakan bahwa dulunya masyarakat suku Tolaki tinggal dipinggir sungai dan laut yang dibuktikan dengan adanya makam tua suku Tolaki yang berada dipinggir pesisir. Selain bentuknya, alat musik Kanda – kanda Wuta dapat menghasilkan bunyi dengan adanya bahan dari alat musik tersebut yang dapat menghasilkan getaran. Tali rotan yang dipukul sehingga menghasilkan getaran yang kemudian dihantarkan ke tiang penopang (bambu betung) dan terhubung dengan pelepah sagu yang menutupi ruang dalam tanah (ruang resonansi) sehingga dapat menghasilkan bunyi. (2) alat musik Kanda – kanda Wuta merupakan alat musik tradisional masyarakat suku Tolaki yang sudah jarang kita temui dilingkungan sekitar. Berdasarkan sumber bunyinya alat musik ini tergolong dalam alat musik idiofon, akan tetapi berdasarkan cara memainkannya alat musik termasuk dalam alat musik chordofon karena bunyi yang dihasilkan berasal dari tali rotan. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar tanah, tali rotan dan bambu betung. Sebelum proses pembuatan, terlebih dahulu dilakukan sebuah ritual atau biasa disebut mosehe dalam bahasa Tolaki. Proses pembuatan alat musik ini dibuat dengan menggunakan tangan (handmade) dan bantuan alat – alat yang sederhana, seperti parang dan linggis. Terlebih dahulu memilih tanah yang keras dan kering, kemudian tanah digali menjadi tiga bagian dan membentuk persegi, selanjutnya menutup galian tanah dengan menggunakan pelepah sagu yang telah diolah dan direkatkan oleh bambu betung. Selanjutnya menancapkan tiang penopang yang terbuat dari bambu betung pada pelepah sagu yang berada di bagian tengah, kemudian menancapkan patok dari sisi yang satu, lalu tali rotan diikat ditiang patok tersebut kemudian dibentangkan dan dikaitkan pada tiang penopang lalu dibentangkan ke sisi yang lainya. Terakhir menancapkan dua tiang penopang pada pelepah sagu yang berada dibagian sisi kanan dan kiri lalu dikaitkan pada tali rotan yang telah terpasang terlebih dahulu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan sendratasik
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: Pustaka FSD yayu
Date Deposited: 12 Feb 2020 07:57
Last Modified: 12 Feb 2020 07:57
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/16994

Actions (login required)

View Item View Item