“GERAKAN SOSIAL MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN WAJO”

QURAISY, HIDAYAH (2019) “GERAKAN SOSIAL MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN WAJO”. S1 thesis, Pascasarjana.

[img]
Preview
Text
JURNAL INTERNASIONAL HIDAYAH.pdf

Download (209kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK HIDAYAH QURAISY. 2019. Gerakan Sosial Muhammadiyah di Kabupaten Wajo (dibimbing oleh Muh. Tahir Kasnawi Promotor, Ahmad M. Sewang dan Heri Tahir Kopromotor). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan partisipatoris. Pendekatan ini diharapkan peneliti dapat mengungkap pengalaman, persepsi dan gagasan yang mendalam mengenai: (1) perkembangan organisasi Muhammadiyah, (2) bentuk gerakan sosial Muhammadiyah, dan (3) transformasi sosial Muhammadiyah di Kabupaten Wajo. Penelitian ini difokuskan pada gerakan sosial Muhammadiyah, termasuk perkembangan ideologi dan transformasi sosial Muhammadiyah, dengan lokus penelitian di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil Penelitian ini menunjukkan, bahwa Perkembangan organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Wajo mengalami proses perkembangan yang stagnasi. Struktur organisasi yang tidak dinamis serta semangat pastabiqul khaerat mulai melemah. Bentuk kegiatan Muhammadiyah dapat dikelompokkan ke dalam tiga bidang, yakni: (1) bidang keagamaan yang meliputi memberikan tuntunan dan pedoman dalam bidang aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah berdasarkan alquran dansunnah, mendirikan masjid dan mushalla sebagai tempat sarana ibadah, mencetak kader ulama (fuqaha), menelaah berbagai kajian keislaman dan perkembangan umat islam, memberi fatwa dan tuntunan dalam bidang keagamaan dan melakukan dakwah, (2) bidang pendidikan yang meliputi pendidikan yang beroerientasi kepada perpaduan antara sistem pendidikan umum dan sistem pesantren, dan (3) bidang sosial kemasyarakatan yang meliputi kegiatan dalam bentuk amal usaha, balai pengobatan, panti asuhan anak yatim. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri ketiga gerakan sosial yang selanjutnya menjadi amal usaha Muhammadiyah mengalami keterpurukan dalam beberapa tahun terakhir. Gerakan sosial Muhammadiyah di kabupaten Wajo dalam bidang sosial kemasyarakatan belum optimal menyentuh pemberdayaan masyarakat jika ditinjau dari pelaksanaan program kerja. Adapun dampak dari gerakan Muhammadiyah terhadap proses transformasi sosial masyarakat di Kabupaten Wajo, terutama yang terkait dengan tahayul, bidah dan khurafat, masyarakat Wajo pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya lebih berpikir rasional dalam menyikapi hidup ini sesuai dengan alquran dan Sunnah. Dalam bidang pendidikan, telah banyak mengubah paradigma berpikir msyarakat. Dari cara berpikir yang negatif atau sempit berubah menjadi berpikir positif dan luas terhadap dunia pendidikan. Akan tetapi proses transformasi juga sudah mulai melemah. ABSTRACT HIDAYAH QURAISY. 2019. Muhammadiyah Social Movement in Wajo District (supervised by Muh. Tahir Kasnawi Promoter, Ahmad M. Sewang and Heri Tahir Co-promoters). The researchtype was a descriptive qualitative research with a participatory approach. That approach was expected that the researcher was able to reveal experiences, perceptions and deep ideas about: (1) the development of the Muhammadiyah organization; (2) the form of Muhammadiyah social movements; and (3) social transformation of Muhammadiyah in Wajo District. The research focused on Muhammadiyah social movements, including the development of ideology and social transformation of Muhammadiyah, with a research locus in Wajo District, South Sulawesi Province. The research results indicated that the development of the Muhammadiyah organization in Wajo District underwent a stagnant development process. The organizational structure was not dynamic and the spirit of competing in goodness began to weaken. The form of Muhammadiyah activities could be grouped into three fields, namely: 1) religious field which included providing guidance and direction in the fields of aqeedah, worship, morals and muamalah based on the Qur'an and Sunnah, building mosques and mushallas as places of worship, establishingcadre of religiousscholars (fuqaha), reviewing various studies of Islam and the development of Muslims, giving advice and guidance in the field of religion and preaching, 2) the educationalfield which included education oriented to the integration of the general education system and the Islamic boarding school system, 3) and the social sector which included activities in the form of business charity, medical centres, and orphanages. However, it was undeniable that the three social movements which had subsequently become Muhammadiyah's charitable endeavours experienced deterioration in recent years. The Muhammadiyah social movement in WajoDistrict in the community social field had not been optimal in touching community empowerment if it was viewed from the implementation of work programs. As the impact of the Muhammadiyah movement on the process of social transformation in Wajo District, especially those related to superstition, heresy and reconciliation, the Wajo community in general and Muhammadiyah citizens in particular were more rational in responding to the life in accordance with the Qur'an and Sunnah. In the field of education, it had changed many people's paradigms of thinking. The negative or narrow way of thinking had changedinto positive and broad thinking towards the world of education. But, the transformation process had also begun to weaken.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 25 Mar 2019 03:20
Last Modified: 25 Mar 2019 03:20
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/12691

Actions (login required)

View Item View Item