Keterlibatan Konfederasi Turatea Dalam Perang Makassar (1666-1669).

JAYA, JASMAN (2014) Keterlibatan Konfederasi Turatea Dalam Perang Makassar (1666-1669). S1 thesis, UNIVESITAS NEGERI MAKASSAR.

[img] Text
FERAYANTI. 2014.docx

Download (13kB)

Abstract

ABSTRAK JASMAN JAYA. Keterlibatan Konfederasi Turatea Dalam Perang Makassar (1666-1669). (dibimbing oleh Edward L. Poelinggomang dan Darman Manda). Penelitian ini difokuskan pada upaya untuk meneliti dan mengungkapkan secara deskriptif analitis faktor-faktor yang melandasi penguasa Konfederasi Turatea memutuskan untuk mendukung VOC yang bersekutu dengan Arung Palakka dalam Perang Makassar. Penelitian ini dimaksudkan untuk: (1) Untuk mengetahui dan mengungkapkan latar belakang terbentuknya Konfederasi Turatea. (2) Untuk mengungkapkan keterlibatan Konfederasi Turatea Dalam Perang Makassar 1666-1669. (3) Untuk mengungkapkan situasi Konfederasi Turatea setelah berakhirnya Perang Makassar. (4) Untuk menyatakan faktor-faktor yang melandasi penguasa Konfederasi Turatea memutuskan mendukung VOC dan Arung Palakka dalam Perang Makassar. Penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian sejarah yang tentunya juga menggunakan metode penelitian sejarah. Metode sejarah menggunakan empat tahapan yaitu: (1) heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, (4) historiografi. Data dari penelitian ini diperoleh dari dokumen , Arsip, penelitian yang relevan, informan, buku-buku terbitan yang sesuai dengan konteks penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pada awalnya Konfederasi Turatea merupakan wilayah Kerajaan Makassar yang kemudian melepaskan diri dan menjadi kerajaan-kerajaan yang merdeka dan berdaulat yaitu Kerajaan Binamu, Bangkala dan Laikang, Ketiga kerajaan tersebut kemudian mendirikan Konfederasi Turatea yang bertujuan untuk menjamin persahabatan dan persatuan di antara mereka dan menghindari perselisihan serta bekerjasama menghadapi ancaman dari luar. (2) Keterlibatan Konfederasi Turatea dalam Perang Makassar terbagi dalam 3 (tiga) periode yaitu Periode awal ( 21 Desember 1666 - 30 Oktober 1667), periode kedua (30 Oktober 1667 – 18 November 1667) dan periode pasca perjanjian Bungayya 19 November 1667 – 27 Juli 1669). (3) Setelah Perang Makassar berakhir dengan kemenangan di pihak VOC dan sekutunya Kerajaan Bone, Konfederasi Turatea menikmati kemerdekaannya sesuai dengan kesepakatan. Konfederasi Turatea dijadikan sekutu dan di kategorikan sebagai kelompok Bugis. Konfederasi Turatea tetap mempertahankan kemerdekaannya termasuk pada masa pendudukan Inggris di Sulawesi Selatan. (4) Faktor-faktor penyebab perubahan keberpihakan Konfederasi Turatea dalam Perang Makassar antara lain sebagai berikut ; 1. Hubungan Kerajaan Makassar dan Konfederasi Turatea yang tidak seimbang, 2. Munculnya VOC dan Kerajaan Bone sebagai kekuatan Baru di Sulawesi Selatan, 3. Adanya jaminan perlindungan dan kemerdekaan dari Speelman dan Arung Palakka ABSTRACT Jasman JAYA. Involvement Confederation Turatea In Makassar War (1666-1669). (Guided by Edward L. Darman Poelinggomang and Manda). This study focused on efforts to examine and express descriptive analytical factors underlying the Confederate authorities decided to support VOC Turatea allied with the White Palakka in Makassar War. This study is intended to: (1) To determine and reveal the background of the formation of the Confederacy Turatea. (2) To reveal the involvement of Confederation Turatea In Makassar War 1666-1669. (3) To express the situation after the end of the War of the Confederation Turatea Makassar. (4) To state the factors underlying the Confederate authorities decided to support VOC Turatea and White Palakka in Makassar War. This study categorized as historical research must also use historical research methods. History method using four stages, namely: (1) heuristic, (2) criticism, (3) interpretation, (4) historiography. Data from this study were obtained from documents, Archives, relevant research, informants, published books that fit the context of this research. The results of this study indicate that (1) At the beginning of the Confederation Turatea is the Kingdom of Makassar which then break away and become independent kingdoms and sovereign of the Kingdom Binamu, Bangkala and Laikang, three kingdoms were then set up the Confederation Turatea which aims to ensure a friendly and unity among them and avoid disputes and cooperate to face external threats. (2) involvement in the War of the Confederation Turatea Makassar divided into three (3) periods of the early period (December 21, 1666 - October 30, 1667), second period (October 30, 1667 - 18 November 1667) and the post-agreement period Bungayya 19 November 1667-27 July 1669). (3) After the war ended with the victory of Makassar in the VOC and its allies Bone kingdom, Confederation Turatea enjoy independence in accordance with the agreements. Confederation Turatea used as allies and categorized as group Bugis. Confederation Turatea including retaining its independence during the British occupation in South Sulawesi. (4) The factors that cause changes in the alignments Confederation Turatea Makassar War are as follows; 1. Relations Kingdom of Makassar and the Confederation Turatea unbalanced, 2. Emergence of VOCs and the Kingdom of Bone as a new force in South Sulawesi, 3. Existence of guaranteed protection and freedom of Speelman and White Palakka

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > PENDIDIKAN ILMU SOSIAL - (S2)
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 23 Nov 2016 05:11
Last Modified: 23 Nov 2016 05:11
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/1256

Actions (login required)

View Item View Item