EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN SISWA SMK KESEHATAN PERSADA WAJO PADA INSTITUSI PASANGAN

Jumardin, Jumardin (2014) EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN SISWA SMK KESEHATAN PERSADA WAJO PADA INSTITUSI PASANGAN. S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
Jumardin.rtf

Download (2MB)

Abstract

EVALUASI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN SISWA SMK KESEHATAN PERSADA WAJO PADA INSTITUSI PASANGAN Jumardin PPs Universitas Negeri Makassar mardhin.pep2011@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan program praktik kerja lapangan (PKL) SMK Kesehatan Persada Wajo, yang meliputi: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) hasil ujian teori kejuruan, dan 4) hasil ujian praktik kejuruan siswa dengan standar objektif. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami siswa pada pelaksanaan PKL dan untuk mengetahui hal-hal yang mendukung pelaksanaan program PKL siswa SMK Kesehatan Persada Wajo. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan Model Countenance Stake, yang meliputi evaluasi Antecedents, Transactions, dan Outputs. Subjek penelitian adalah 50 orang siswa yang dipilih secara rambang sederhana, 1 orang Kepala Sekolah, 1 orang wakil kepala sekolah, 4 orang pendamping institusi, dan 6 orang pedamping tempat praktik yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan program berada pada kategori baik dan sesuai dengan standar objektif, (2) Pelaksanaan (proses) program berada pada kategori baik dan sesuai dengan standar objektif, (3) hasil ujian teori kejuruan berada pada kategori baik dan sesuai standar objektif, (4) dan hasil praktik kejuruan juga berada pada kategori baik dan sesuai dengan standar objektif. Hasil penelitian juga menunjukkan kendala-kendala yang dialami siswa pada pelaksanaan PKL adalah lama waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana program PKL, sarana praktik masih relatif kurang di sekolah, dan tempat penginapan peserta yang agak jauh dari tempat praktik. Selanjutnya hal-hal yang mendukung pelaksanaan PKL adalah rumusan tujuan PKL yang spesifik, sarana praktik yang memadai di sekolah, sumber daya pembimbing, kesiapan mental peserta didik, dan bantuan pembiayaan program PKL baik dari komite maupun dari pihak pemerintah. Kata kunci: evaluasi program, PKL Pendahuluan Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. (UU Sisdiknas No: 20. 2003). Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu sub sistem dari sistem pendidikan nasional dengan tugas utamanya adalah mempersiapkan lulusannya memasuki dunia kerja, mengisi keperluan tenaga terampil tingkat menengah. Dipertegas melalui PP 29 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 bahwa, Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Penyelenggaraan pendidikan kejuruan saat ini memasuki fase penting, yaitu fase lulusan pendidikan kejuruan akan dipertaruhkan kesiapannya dalam percaturan tenaga kerja di wilayah regional Asia, baik dalam konteks Asean Free Trade Association (AFTA) maupun Asean Free Labor Association (AFLA). Menurut Suryadi (2008: 2) upaya yang harus dilakukan adalah melakukan penataan dan pembenahan semaksimal mungkin dalam sektor pendidikan kejuruan, baik penataan dalam pola rekrutmen, pengembangan program pendidikan dan pelatihan atau kurikulum, inovasi proses pendidikan dan pelatihan, pengembangan evaluasi serta sertifikasi. Hal penting yang harus selalu diperhatikan dalam konteks ini adalah seberapa besar penyelenggaraan pendidikan kejuruan (SMK) sejalan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan tenaga kerja, dunia usaha maupun industri. Menurut Nurharjadmo (2008; 215) bahwa, pendidikan sistem ganda berusaha mengintegrasikan kepentingan dunia pendidikan dengan dunia industri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik pengetahuan, keterampilan maupun etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, siap masuk ke pasaran kerja. Melalui program sistem ganda diharapkan ada kesesuaian antara mutu dan kemampuan yang dimiliki lulusan, dengan tuntutan dunia kerja. Berbagai macam nama yang diberikan oleh SMK pada penyelenggaraan pendidikan sistem ganda, ada yang menamai praktik kerja industri (Prakerin), praktik kerja klinik, praktik kerja lapangan, magang, dan lain-lain. Namun semua menekankan pada pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program keahlian yang diperoleh langsung di institusi pasangan. Menurut Soewarni (dalam Ardika, 2011: 2) proses pelaksanaan Praktik Kerja Industri dilakukan oleh siswa di industri atau dunia usaha, baik berupa industri besar, menengah maupun industri kecil atau industri rumah tangga. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja ini, proses langkah-langkah pelaksanaan praktik harus tetap mengacu pada desain pembelajaran yang telah ditetapkan. Disamping itu, pelaksanaan praktik kerja industri dapat berupa “day release” atau berupa “block release” atau kombinasi keduanya. Dalam rumusan di atas, tersirat bahwa SMK bertujuan tidak hanya untuk mencetak tenaga pencari kerja dari lapangan pekerjaan yang telah ada saja, melainkan juga diharapkan aktif dan kreatif untuk membuka atau menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia, bahwa pemerintah selama ini terus berusaha meningkatkan mutu SMK agar dapat menghasilkan tenaga kejuruan dan teknisi tingkat menengah yang lebih terlatih agar lebih memenuhi persyaratan kerja dalam bidang industri, perdagangan, dan jasa, serta mampu berusaha sendiri untuk membuka lapangan kerja dan usaha baru. Dampak nyata Praktik Kerja Lapangan adalah peran serta DU/DI terhadap sistem pendidikan, adanya kecendrungan menyusun dan menerapkan kurikulum serta materi pelajaran di sekolah agar sesuai dengan kebutuhan DU/DI. Hal ini sering diartikan sebagai pembiasan fungsi pendidikan, yaitu agar tujuan pendidikan dapat mengarahkan peserta didiknya untuk memiliki kesiapan dalam bekerja. Pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) menghendaki suatu metode pendidikan yang memungkinkan lulusan sekolah kejuruan menjadi tenaga kerja yang siap pakai. Fungsi dunia usaha dan industri adalah untuk melatih siswa dalam latihan kejuruan, agar siswa siap memasuki lapangan kerja pada dunia usaha atau industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan proses belajar mengajar di kelas untuk mewujudkan tugasnya, sedangkan industri melakukan pelatihan dalam bentuk prakerin, magang, pelatihan, praktik klinik atau praktik kerja lapangan. Oleh karena itu, sekolah memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar realita yang sebenarnya. Hanya dengan melalui Praktik Kerja Siswa yang berkesinambungan peserta didik akan memahami kaitan antara teori yang dipelajari di sekolah dengan materi praktik di dunia usaha atau di institusi pasangan. Lembaga pendidikan perlu mengembangkan kerjasama dengan institusi pasangan dalam rangka pendidikan dan pelatihan. Dalam meningkatkan kompetensi siswa, masih banyak kendala yang ikut menentukan, diantaranya daya tampung siswa pada DUDI untuk menerima siswa masih terbatas sehingga tidak semua siswa SMK dapat ditampung dalam praktik kerja industri sesuai dengan bidangnya. Bila tempat praktik yang mereka peroleh, faktor instruktur belum memiliki program sesuai dengan harapan kurikulum, dan kurangnya metodelogi yang dimiliki industri dalam memberikan bimbingan tentang pengetahuan sikap, dan prilaku kerja profesional. Selain faktor DUDI, kendala juga dapat bersumber dari pihak sekolah antara lain partisipasi kepala sekolah, guru pembimbing PKL, bimbingan penyuluhan kejuruan, motivasi siswa, komite sekolah, dan lingkungan sekolah, kurangnya pengetahuan dasar, penggunaan fasilitas praktik di sekolah, dana, orang tua, latar belakang siswa, dan lingkungan siswa. Kesemuanya ini apabila tidak mendukung sesuai dengan target yang diharapkan akan dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan kompetensi kejuruan lulusan SMK. Erwin Kurniadi (dalam Nurharjatmo, 2008: 216) berhasil mengidentifikasi empat kendala utama pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara lain: 1) Umumnya peserta belum mempunyai kemampuan dasar yang memadai, 2) Mentalitas peserta masih belum siap untuk memasuki dunia kerja, khususnya dalam hal budaya kerja dan disiplin kerja, 3) Terlalu banyaknya tenaga dan pikiran yang dikeluarkan untuk memahami padatnya modul yang disediakan oleh sekolah, 4) Sarana yang disediakan pihak sekolah belum mampu mengikuti perkembangan IPTEK di dunia usaha. Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan pada SMK Kesehatan Persada Wajo sangat penting dievaluasi. Dari model studi evaluasi yang digunakan model Stake’s dengan harapan dapat mengkaji bagaimana aspek masukan (antecedent), proses (transaction), dan hasil (outputs) dalam melaksanakan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut. Penelitian dilakukan pada SMK Kesehatan Persada Wajo di Kabupaten Wajo, karena merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang baru beberapa kali melaksanakan PKL, sehingga merupakan momentum yang sangat baik untuk mendorong dan memberikan masukan melalui penelitian ini dalam efektifitas pelaksanaan praktik kerja. Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan evaluasi terhadap program PKL siswa SMK Kesehatan Persada Wajo yang belum pernah dilaksanakan, sehingga tidak diketahui tingkat kesesuaian antara pelaksanaan program dengan standar objektif yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada evaluasi pelaksanaan program PKL siswa SMK Kesehatan Persada Wajo, yang meliputi: perencanaan PKL, pelaksanaan PKL ,hasil ujian teori kejuruan, dan hasil ujian praktik kejuruan serta kendala-kendala dan hal-hal yang mendukung pelaksanaan PKL. Hal ini juga dijadikan masukan yang berharga bagi para guru pembimbing/pendamping, kepala sekolah, pembimbing/ pendamping lahan praktik, serta seluruh stakeholder pendidikan dalam upaya perbaikan pelaksanaan program PKL pada masa yang akan datang.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > Evaluasi Pendidikan
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > FAKULTAS EKONOMI > Manajemen > Pendidikan Ekonomi > Pendidikan dan Kejuruan (S2)
KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > FAKULTAS EKONOMI > Pendidikan Ekonomi > Pendidikan dan Kejuruan (S2)
KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > PASCASARJANA > Pendidikan dan Kejuruan (S2)
KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > PASCASARJANA > Pendidikan dan Kejuruan (S2)
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 25 Oct 2016 00:53
Last Modified: 25 Oct 2016 00:53
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/1068

Actions (login required)

View Item View Item