Alih Kode dan Campur Kode dalam Proses Pembelajaran Tingkat SD Negeri di Kecamatan Rappocini Kota Makassar”

Armiati, Armiati (2015) Alih Kode dan Campur Kode dalam Proses Pembelajaran Tingkat SD Negeri di Kecamatan Rappocini Kota Makassar”. S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
Armiati.docx

Download (14kB)

Abstract

ABSTRAK ARMIATI. 2013. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Proses Pembelajaran Tingkat SD Negeri di Kecamatan Rappocini Kota Makassar” (dibimbing oleh Zainuddin Thaha dan Mahmudah). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode dalam proses pembelajaran Tingkat SD Negeri di Kecamatan Rappocini, serta faktor-faktor yang menjadi penyebab alih kode dan campur kode dalam proses pembelajaran Tingkat SD Negeri di Kecamatan Rappocini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data pada penelitian adalah tuturan guru dalam tiga mata pelajaran, yaitu IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia pada kelas I,II, dan III pada SD Negeri Perumnas, SD Negeri Mappala, SD Negeri Tidung. Data dalam penelitian adalah alih kode dan campur kode dalam proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data melalui observasi, teknik rekaman, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mentranskrip data rekaman ke dalam bentuk tulisan dan mengklasifikasi data berdasarkan wujud alih kode dan campur kode dan bentuk konstruksinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode sering terjadi dalam proses pembelajaran. Wujud alih kode adalah alih kode intrakalimat dan wujud campur kode berupa kata, frasa, dan klausa. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode adalah pembicara atau penutur, lawan bicara atau lawan tutur, bilingualisme, dan adanya perubahan suasana hati penutur. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode adalah identifikasi peranan dan identifikasi ragam. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diajukan saran, yaitu (1) hendaknya guru membiasakan menggunakan bahasa pengantar pada proses pembelajaran dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar terkhusus pada situasi yang formal sehingga tidak terjadi alih kode dan campur kode dalam situasi formal. (2) diharapkan kepada guru menggunakan bahasa ragam standar dalam proses belajar mengajar agar menjadi masukan yang positif terhadap siswa. Kata Kunci: Alih kode, campur kode, dan pembelajaran ABSTRACT ARMIATI. 2013. Code Switching and Code Mixing in Learning Process on the Level of Public Elementary School in Rappocini Subdistrict of Makassar (supervised by Zainuddin Thaha and Mahmudah) The study aimed at describing the code switching and code mixing in learning process on the level of public elementary schools in Rappocini subdistrict of Makassar, and examine the factors which caused the code switching and code mixing in learning process on the level of public elementary schools in Rappocini subdistrict of Makassar. This study was a qualitative research. The data sources of the study were teachers’ speech in three subjects, namely; natural science, mathematics, and Bahasa Indonesia in grade I, II, and III at elementry school of Perumnas, Mappala, and Tidung. Data of the study were the code switching and code mixing used in language of instruction done by the teachers in the learning process. Techniques used in collecd the data were observation, recording, and interview. Data were analyzed by transcribing the recording data into the written form and classifying the data based on the code switching and code mixing in farm of its construction. The results of the study revealed that the code switch and code mixed often existed in the learning process. The form of code switch and code mixed was intra sentence and the form of code switch and code mixed were words, phrase, and clause. The factors which caused the code switch were the speakers, interlocutors, bilingualism, and the mood of the speaker. The factors which coused code mixed were role identification and variety of identification. Suggestions based on the results of the study were (1) teachers should familiarize the use of language of intruction in learning with good and correct Bahasa Indonesia particularly in formal situation to avoid code switching and code mixing in formal situation, (2) teachers should use the standard variety of language in teaching and learning process as positive feedback to students. Keywords: code switching, code mixing, learning.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: ILMU PENDIDIKAN > Pendidkan
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 07 Oct 2016 06:36
Last Modified: 07 Oct 2016 06:36
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/1033

Actions (login required)

View Item View Item