MAKNA SIMBOLIK HAJI (Studi Pada Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa )

ZUKMAWATI, ZUKMAWATI (2018) MAKNA SIMBOLIK HAJI (Studi Pada Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa ). Diploma thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img]
Preview
Text
artikel ok.pdf

Download (383kB) | Preview

Abstract

MAKNA SIMBOLIK HAJI (Studi Pada Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa ) ZUKMAWATI PendidikanSosiologi Program Pascasarjana UniversitasNegeri Makassar Email: zukmhaaldzha@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (i) Untuk Mengetahui Makna Simbolik Haji bagi masyarakat di Kelurahan Tonrorita Kec.Biringbulu Kab.Gowa. (ii) Untuk mengetahui penghargaan masyarakat bagi orang yang bergelar haji di Kelurahan Tonrorita Kec.Biringbulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu deskriftif tentang suatu keadaan secara objektif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) Makna simbolik haji bagi masyarakat Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa adalah masyarakat gowa pada umumnya tidak lagi mengarah pada makna hakiki yakni penjewantahan akibat dari sebab telah melaksanakan ibadah haji, akan tetapi mengarah ke simbolisme yang menyebabkan munculnya paradigma bahwa haji merupakan wujud kelas sosial yang tinggi. (ii) Penghargaan masyarakat bagi orang yang bergelar haji bagi masyarakat menjelaskan bahwa ada bentuk stratifikasi yang terbentuk dalam kelas sosial. Meskipun kelasnya terbentuk atas dua yaitu haji dan non haji, namun kelas ini tidak mengukur kekuatan materi, akan tetapi ke tingkat kedekatan seorang makhluk ke Tuhannya. Selain itu, masyarakat setempat pada dasarnya juga mengukur haji sebagai sebuah harapan akan ketauladanan yang hadir. Masyarakat Kelurahan Tonrorita menjadikan haji sebagai sebuah panutan dalam berprilaku, beribadah dan dalam memimpin serta dimintai pendapatnya pada acara-acara adat yang berlangsung. Maka penghargaan yang muncul dapat dikatakan memang sudah seharusnya hadir, sebab dengan berhaji lah masyarakat di tuntun kearah kehidupan yang lebih harmonis. ABSTRACT The purpose of this study is (i) 1. To know the symbolic meaning of Hajj for the community in TonroritaVillage.districtBiringbulu. (ii) Know the public's appreciation for the person holding the haj in Tonroritadistrict. Biringbulu. This study uses a qualitative approach that is an objective description of a situation with data collection techniques through observation, interviewing and documentation. The results showed that (i) the symbolic significance of Hajj for the inhabitants of the urban village of Tonrorita, sub-district of Biringbulu. Gowa Regency is a Gowa society in general no longer leads to the intrinsic meaning that is the result of the cause of hajj, but leads to the symbolism that led to the emergence of the paradigm that Hajj is a form of high social class. (ii) The public awards given to pilgrims in the community explain that there is a form of social stratification within the social class. Although the class is composed of two pilgrims and non-pilgrims, this class does not measure the power of matter, but the degree of proximity of a creature to God. In addition, the local community has essentially measured the pilgrimage as an expectation of presentability. Village community Tonroritasabagai make Hajj a role in worship behavior and conduct and consulted on personalized events that took place. So the price that appears can be said that it should be present, because with the Hajj it is the community that leads to a more harmonious life.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: PASCASARJANA > SOSIOLOGI - (S3)
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 10 Aug 2018 07:27
Last Modified: 10 Aug 2018 07:27
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/10122

Actions (login required)

View Item View Item