Gerakan Pemuda Tanete (GPT) Potret Revolusi kemerdekaan di Barru.

SABIK, MUHAMMAD (2017) Gerakan Pemuda Tanete (GPT) Potret Revolusi kemerdekaan di Barru. S1 thesis, Pascasarjana.

[img] Text
Artikel Muhammad Sabik.docx

Download (76kB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk meneliti, mengungkapkan dan menjelaskan latar belakang terbentuknya organisasi kelaskaran GPT (Gerakan Pemuda Tanete dalam revolusi kemerdekaan di daerah Barru. (ii) Meneliti, mengungkapkan sekitar awal terbentuknya GPT. (ii) meneliti dan menjelaskan peranan GPT (Gerakan Pemuda Tanete) dalam revolusi kemerdekaan di daerah Barru. (iii) menjelaskan kemunduran dan akhir GPT sebagai organisasi kelaskaran. (iv)Menjelaskan dampak yang ditimbulkan GPT (Gerakan Pemuda Tanete) dalam arus revolusi kemerdekaan di daerah Barru. Penelitian ini bersifat deskreftif analisis dengan memepergunakan metode historis, melalui tahapan: heuristik, kritik, interprestasi, dan historigrafi. Penelitian ini berpijak pada arsip-arsip serta sumber yang berfokus kelampauan sesuai tinggalan zaman yang sesuai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Latar berdirinya GPT adalah telah adanya benih nasionalisme yang sudah lama ditanamkan Partai sarekat Islam (PSII), dukungan Sullewatang Tanete (golongan bangsawan) dikuti tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda terhadap proklamasi kemerdekaan sangat kuat, kedatangan tentara sekutu yang diboncengi NICA. GPT sebagai organisasi kelaskaran dalam arus revolusi kemerdekaan di Tanete-Barru dalam perjalanannya dibagi beberapa fase. Fase awal berdirinya sebagai organisasi kelaskaran yang di awali rapat umum masyarakat Tanete di Pappae. Fase Perkembangan, untuk memperkuat kekuatannya GPT dengan menenguhkan mental dan tekad anggotanya, pembenahan struktur organisasi, mencari persenjataan dan melatih anggotanya maupun berkoordinasi dengan badan perjuangan lainnya sambil melakukan konfrontasi dengan Belanda/ NICA. Fase kemunduran dan berakhirnya GPT sebagai organisasi kelaskaran ketika Abd. Karim sebagai komandan tewas tertembak dan A. Abd. Muis sebagai pimpinan tertangkap, sehingga terjadi krisis kepemimpinan di tubuh GPT dan untuk melanjutkan perjuangan sisa-sisa anggotanya bergabung badan kelaskaran lainnya. Dalam waktu hampir bersamaan Westerling melakukan kampaye Pasifikasi dengan melancarkan operasi militer dan pembantaian yang bukan hanya berdampak pada melemah perlawanan tetapi juga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Keberadaan GPT dalam arus revolusi kemerdekaan berdampak pada kehidupan moral, sosial, ekonomi politik pada masyarakat Barru.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 30 Apr 2018 01:01
Last Modified: 30 Apr 2018 01:01
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/8170

Actions (login required)

View Item View Item