“Reproduksi Kultural Kerajinan Tenun pada Masyarakat Muna (Kasus Pelestarian Kerajinan Tenun Di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)

Jamiludin, Jamiludin (2016) “Reproduksi Kultural Kerajinan Tenun pada Masyarakat Muna (Kasus Pelestarian Kerajinan Tenun Di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara). S2 thesis, Pascasarjana.

[img] Text
bab 1 revisi 4.docx

Download (35kB)

Abstract

ABSTRAK Adapun masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana fungsi modal manusia sebagai aktor utama dalam reproduksi, pengembangan dan pelestarian kerajinan tenun pada masyarakat Muna? (2) bagaimana fungsi modal sosial dalam membangun dan memgembangan relasi bisnis kerajinan tenun pada masyarakat Muna? (3) bagaimana strategi multi pihak (LSM, pemerintah daerah, pengusaha tenun, dan tokoh masyarakat) dalam reproduksi, pengembangan dan pelestarian kerajinan tenun di Kabupaten Muna? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kulaitatif yang merupakan suatu strategi penelitian yang menghasilkan keterangan atau data yang dapat mendeskripsikan realitas sosial dan kejadian-kejadian yang terkait dengan kehidupan masyarakat pengrajin tenun, sejarah, perilaku, fungsionalisasi organisasi, hubungan kekerabatan, dan pergerakan-pergerakan sosial, maka sasaran utama penelitian ini adalah menjelaskan atau mendeskripsikan reproduksi kultural kerajinan tenun pada masyarakat Muna. Data diperoleh dari 15 informan yang diambil secara purposive. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam kemudian dianalisis secara induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) modal manusia (pengetahuan, pengalaman, kemampuan, keterampilan, kreativitas, dan inovasi) sebagai aktor utama sangat berpengaruh terhadap reproduksi, pengembangan dan pelestarian kerajinan tenun, hal ini terlihat dari kualitas produksi yang dihasilkan, pengetahuan dan pengalaman dipadu dengan keterampilan mengasilkan kreativitas dan inovasi pelaku usaha berimplikasi pada meningkatnya kulitas dan kuantitas produksi; (2) fungsi modal sosial dari aspek kepercayaan telah terjaga dengan baik karena para pengrajin dan pengusaha tenun sangat mengutamakan kepercayaan dalam hubungan bisnis. Hal ini terlihat dari ketepatan pengerjaan, kualitas produksi sesuai pesanan konsumen. Dari aspek nilai dan norma tetap dipertahankan dengan selalu berpegang teguh pada nilai dan norma yang berlaku di kalangan pengrajin tenun maupun pada masyarakat pada umumnya. Aspek jaringan, para pengrajin sudah membentuk jaringan pemasaran, baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun mancanegara; (3) Strategi multi pihak (Pemda, LSM, KUD, Pengusaha Tenun, Tokoh Masyarakat) dalam pengembangan dan pelestarian kerajinan tenun. Temuan penelitian di lapangan menunjukan strategi yang dilakukan oleh berbagai pihak adalah pengembangan sumberdaya manusia dilakukan dengan mendidik dan melatih pengrajian dalam teknik produksi dan kewirausahaan, penguatan modal sosial, khususnya membangun dan mengembangkan jaringan pemasaran melalui promosi dan pameran baik di tingkat lokal, nasional, maupun mancanegara, penguatan modal budaya dengan cara menjadikan tenunan sebagai pakaian resmi yang harus digunakan dalam upacara adat, pakain resmi semua instasi pemerintah pada seiap hari sabtu, pakaian seragam sekolah dari TK sampai dengan SMA. Modal simbolik dengan cara menjadikan kain tenun Muna sebagai simbol kebanggaan masyarakat Muna, simbol yang menandakan posisi seseorang dalam masyarakat. Kata Kunci: Reproduksi Kultural, Kerajinan Tenun, modal manusia, modal sosial

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: PASCASARJANA > SOSIOLOGI - (S3)
PASCASARJANA
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 26 Apr 2018 02:40
Last Modified: 26 Apr 2018 02:40
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/8102

Actions (login required)

View Item View Item