Tindak Tutur Direktif dalam Interaksi Pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 3 Galesong Selatan

Sari, Ira Cira (2018) Tindak Tutur Direktif dalam Interaksi Pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 3 Galesong Selatan. Diploma thesis, FBS.

[img] Text
BAB I PENDAHULUAN.docx

Download (27kB)

Abstract

ABSTRAK Tindak tutur direktif merupakan aspek penting yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tindak tutur direktif yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Ngeri 3 Galesong Selatan berdasarkan teori Searle. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, teknikrekam, dan teknik catat. Analisis data menggunakan teknik pada pragmatik. Hasil penelitian pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 3 Galesong Selatan menunjukkan bahwa penggunaan jenis tindak tutur direktif yang paling banyak digunakan dalam kegiatan awal pembelajaran yaitu tindak tutur direktif pertanyaan kemudian disusul oleh tindak tutur perintah, permintaan dan pemberian izin. Pada kegiatan inti jenis tindak tutur direktif terbanyak digunakan yaitu tindak tutur pertanyaan, kemudian tindak tutur perintah dan yang terakhir larangan. Pembelajaran pada kegiatan penutup tindak tutur direktif yang digunakan yaitu tindak tutur pertanyaan dan perintah. Pada keseluruhan proses pembelajaran tindak tutur direktif yang ditemukan 92 tuturan paling banyak digunakan adalah tindak tutur pertanyaan dengan jumlah 57 tuturan, perintah dengan jumlah 30 tuturan, larangan 2 tuturan, permintaan1 tuturan, pemberian izin 1 tuturan dan nasihat 1 data. Berdasarkan penelitian di atas maka: (1) Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan dapat menggunakan tindak tutur direktif yang tepat, pemakaian bahasa sesuai dengan konteks dan kaidah bahasa yang baik dan benar, sehingga dapat menciptakan suasana interaksi belajar mengajar yang informative dan komunikatif. (2) Bagi siswa agar lebih aktif dan lebih bias memahami maksud dari tuturan guru dalam kegiatan belajar mengajar agar tercipta suasana yang menyenangkan. (3) Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mencermati gejala lain yang berkaitan dengan kajian pragmatik khususnya tindak tutur dengan teori atau metode lain yang lebih baik dan dapat memberikan sumbangan yang lebih banyak dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kurikulum 2013.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pendidikan Bahasa dan sastra Bahasa Indonesia
Divisions: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 13 Apr 2018 02:49
Last Modified: 13 Apr 2018 02:49
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/7444

Actions (login required)

View Item View Item