Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Daerah Makassar-Bahasa Indonesia pada Interaksi Guru-Siswa Kelas VII SMPN Satu Atap Tompotana Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar

Sahreni, Sahreni (2017) Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Daerah Makassar-Bahasa Indonesia pada Interaksi Guru-Siswa Kelas VII SMPN Satu Atap Tompotana Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Diploma thesis, FBS.

[img] Text
BAB I-BAB V.docx

Download (74kB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud alih kode bahasa daerah Makassar-bahasa Indonesia pada interaksi guru dan siswa kelas VII SMPN Satu Atap Tompotanah Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar;Untuk mendeskripsikan wujud campur kode yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas VII SMPN Satu Atap Tompotanah Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar dan Mengetahui faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode bahasa daerah Makassar-bahasa Indonesia siswa kelas VII SMPN Satu Atap Tompotanah Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah pecakapan guru dan siswa yang mengandung alih kode dan campur kode dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Sumber data pada penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas VII SMPN Satu Atap Tompotanah Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung, teknik rekam. Sedangkan instrumen dalam penelitian ini adalah alat perekam seperti telepon genggam dan teknik analisis data dilakukan dengan mengindentifikasi wujud kalimat yang mengandung alih kode dan campur kode dari hasil catatan dan rekaman yang dilakukan dalam interkasi guru dan siswa pada proses belajar mengajar. Kemudian mengdeskripsikan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan wujud alih kode intern (intrakalimat) dan campur kode berupa; kata, frasa, dan klausa. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode: Penyebab terjadinya alih kode yaitu, pembicara atau penutur, lawan bicara atau lawan tutur dan bilingualisme (kedwibahasaan); Sedangkan penyebab terjadinya campur kode adalah adanya situasi santai dan tidak ada pandanan kata dalam bahasa yang sedang digunakan. Namun peneliti juga menemukan temuan baru yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh morfologis bahasa Makassar terhadap penggunaan bahasa Indonesia, dapat diketahui dari penggunaan klitik yang melekat pada posisi akhir kata yang biasa juga disebut enklitik seperti, -mi, -ki. oleh guru dan siswa dalam berkomunikasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pendidikan Bahasa dan sastra Bahasa Indonesia
Divisions: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 06 Apr 2018 01:25
Last Modified: 06 Apr 2018 01:25
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/6952

Actions (login required)

View Item View Item