Persepsi Warga Muhammadiayah Makassar Terhadap Ideologi Islam Berkemajuan

ASRAN, ASRAN (2016) Persepsi Warga Muhammadiayah Makassar Terhadap Ideologi Islam Berkemajuan. S1 thesis, Pascasarjana.

[img] Text
Artikel.docx

Download (50kB)

Abstract

ABSTRAK Muhammadiyah adalah salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia. Dalam perjalanan sejarahnya, Muhammadiyah mengalami fase-fase perubahan pemikiran. Perubahan pemikiran di Muhammadiyah setidaknya memiliki lima fase pemikiran di mana terjadi kontinyuitas dan diskontinyuitas. Fase paling muktahir adalah ideologi Islam Berkemajuan. Fase ini ditandai dengan keluarnya kepututsan Muktamar Yogyakarta 2010 dalam bentuk pernyataan pemikiran. Sejatinya ide Islam Berkemajuan merupakan kelanjutan dari gagasan awal Muhammadiyah. Ide yang telah dicetuskan oleh KH. Ahmad Dahlan. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana persepsi warga Muhammadiyah Makassar dalam menginternalisasi ideologi Islam Berkamajuan. Untuk mengetahui tipologi pengetahuan warga Muammadiyah Makassar. Mengetahui penyebab tipologi pengetahuan warga Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Jumlah informan penelitian sebanyak 10 orang ditentukan secara purposive sampling. Kriteria informan yaitu informan yang masuk dalam struktur pengurus Muhammadiyah dan informan yang tidak masuk dalam struktur pengurus Muhammadiyah (warga biasa) yang berdomisili Makassar. Tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi warga Muhammadiyah Makassar terhadap ideologi Islam Berkemajuan yakni spiritualisme, inkulsuvisme, dan transformasi social mengalami tipologi persepsional dan mispersepsional. Khusus untuk spiritualisme dan transformasi social persepsi warga Muhammadiyah sesuai dengan konsep yang ada atau terjadi tipologi persepsional. Tipologi persepsiona luntuk spiritualisme dan transformasi social disebebkan oleh gagasan ini tidak pernah mengalami pasang surut di tubuh Muhammadiyah. Adapun untuk inklusivisme warga Muhammadiyah Makassar terjadi polarisasi tipologi persepsional dan mispersepsional. Bentuk polarisasi inklusif menjadi inklusif dan inklusif terbatas.Terjadinya polarisasi ini disebabkan oleh pasang surut gagasan ini di Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam fase pemikiran kadangkala tampil inklusif dan eksklusif.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 21 Mar 2018 05:48
Last Modified: 21 Mar 2018 05:48
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/5900

Actions (login required)

View Item View Item