Analisis Layanan Advokasi pada Bidang Bimbingan dan Konseling untuk Menangani Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Sekolah (Studi Fenomenologi Pelibatan Guru Bimbingan dan Konseling pada Penanganan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Anak di SMA “X” di Provinsi Gorontalo) 2014. (Dibimbing oleh Dr. Purwaka Hadi, M.Si, dan Dr. Hj. Asniar Khumas, M.Si).

SALIM KOROMPOT, SALIM KOROMPOT (2015) Analisis Layanan Advokasi pada Bidang Bimbingan dan Konseling untuk Menangani Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Sekolah (Studi Fenomenologi Pelibatan Guru Bimbingan dan Konseling pada Penanganan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Anak di SMA “X” di Provinsi Gorontalo) 2014. (Dibimbing oleh Dr. Purwaka Hadi, M.Si, dan Dr. Hj. Asniar Khumas, M.Si). Diploma thesis, universitas negeri makassar.

[img] Text
SALIM KOROMPOT. 2014.docx

Download (15kB)

Abstract

ABSTRAK SALIM KOROMPOT. Analisis Layanan Advokasi pada Bidang Bimbingan dan Konseling untuk Menangani Dugaan Kekerasan Seksual Anak di Sekolah (Studi Fenomenologi Pelibatan Guru Bimbingan dan Konseling pada Penanganan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Anak di SMA “X” di Provinsi Gorontalo) 2014. (Dibimbing oleh Dr. Purwaka Hadi, M.Si, dan Dr. Hj. Asniar Khumas, M.Si). Saraswati (2009) menguraikan data yang dilaporkan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia melalui Center for tourism research and development Universitas Gadjah Mada, yang menunjukkan bahwa sekolah menjadi salah satu tempat terjadinya kekerasan seksual anak. Hasil wawancara awal, ditemukan adanya permasalahan penangangan kekerasan seksual anak di sekolah. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana pelaksanaan layanan advokasi dugaan kekerasan seksual anak di sekolah? (ii) bagaimana batasan wewenang guru BK dalam layanan advokasi dugaan kekerasan seksual anak di sekolah? (iii) bagaimana layanan BK dalam layanan advokasi dugaan kekerasan seksual anak sesuai dengan fungsi pegentasan layanan BK di sekolah?. Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk mengetahui pelaksanaan layanan advokasi dugaan kekerasan seksual anak di sekolah; (ii) untuk mengetahui batasan wewenang guru BK dalam layanan advokasi kekerasan seksual anak di sekolah; (iii) untuk mengetahui fungsi pengentasan layanan BK dalam menangani layanan advokasi dugaan kekerasan seksual anak di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi phenomenology, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan advokasi penanganan dugaan kekerasan seksual anak di sekolah menggambarkan keterpaduan asas BK jenis layanan dan kegiatan pendukung layanan BK dengan kompenen dasar, teknik dan strategi advokasi. Dalam pelaksanaannya guru BK memiliki batasan kewenangan yang menjadi kerangka kegiatan layanan advokasi menangani dugaan kekerasan seksual anak di sekolah, meliputi batasan wewenang didasarkan pada keilmuan dan penyelenggaraan layanan BK di sekolah, batasan wewenang dalam layanan advokasi sesuai dengan Lampiran IV Permendiknas No. 81A, Tahun 2013, tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran dan batasan wewenang yang didasarkan pada penegasan kepala sekolah. Guru BK melaksanakan pengentasan masalah kekerasan seksual anak di sekolah sesuai dengan langkah-langkah pengentasan masalah dalam layanan BK, dan adanya teori konseling yang relevan untuk menangani dugaan kekerasan seksual anak di sekolah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan seni Rupa
Divisions: ?? sch_civ ??
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 28 Apr 2016 07:08
Last Modified: 28 Apr 2016 07:08
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/555

Actions (login required)

View Item View Item