Pertunjukan Pagambusu Dalam Pesta Perkawinan Masyarakat Desa Tarowang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

SAHRUL, SAHRUL (2012) Pertunjukan Pagambusu Dalam Pesta Perkawinan Masyarakat Desa Tarowang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Diploma thesis, Fak. SENI DAN DESAIN.

[img] Text
skripsi.docx

Download (846kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang obyektif tentang pertunjukan pagambusu dalam pesta perkawinan masyarakat Desa Tarowang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, datanya diperoleh melalui metode observasi dan wawancara. Adapun pokok permasalahan yang dikaji dalam pertunjukan pagambusu tersebut, yakni: 1). Bagaimanakah keberadaan pertunjukan pagambusu di masyarakat dalam pesta perkawinan, dan 2). Bentuk penyajian pertunjukan pagambusu di masyarakat dalam pesta perkawinan. Dari hasil penelitian tentang pertunjukan pagambusu menurut masyarakat Desa Tarowang, disimpulkan bahwa terbagi atas lima bagian yakni 1). Sarana hiburan, dapat menghibur dan membawa para hadirin ke suasana yang lebih konduktif, ini disebabkan atas syair dan petikan musiknya yang betul-betul intertainer, 2). Sarana sosial, karena merupakan musik komunikatif dan informatif pada masyarakat yang ada disekelilingnya, 3). Sarana pendidikan, karena syair-syair yang terkandung didalamnya banyak ajaran moralitas, 4). Ekspresi estetik, akibat lantunan syair dan petikan masyarakat dapat terespon tanpa tersadarkan melahirkan ekspresi estetik. 5). Musik tontonan, pertunjukan pagambusu ini selalu dihadiri oleh masyarakat dengan jumlah besar untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Bentuk pertunjukan musik ini dilakukan dengan cara duduk diatas (baruga). Para pelaku musik, satu sampai empat orang pelaku. Adapun tekhnik memainkan alat musik gambusu terdiri atas tiga, 1). Tekhnik petik, yakni cara petikan dengan arah atas dan bawah, 2). Menyetem alat musik gambusu, jarak diantara keempat nada dari ketujuh senar berpasangan terdiri dari enam nada. Stem nadanya berpatokan pada vokal pemain. Dan 3). Penjarian, posisi jari lain jika menekan grepnya. Dan dalam menabuh alat musik rebana terbagi atas tiga macam bunyi yaitu tak, dung, kak. Sedangkan dalam menabuh alat musik tamborin yaitu dengan cara tangan kanan yang memegang alat musik tamborin diayun-ayunkan ketelapak tangan kiri sehingga menghasilkan bunyi. Kostum yang digunakan, jas licin yang berwarnah merah, hijau, biru,hitam, sarung sabbe, passapu. Fase-fase musik tersebut dalam pesta perkawinan terbagi atas tiga. 1). Fase persiapan, yaitu pihak hajatan mendatangi rumah pemain (ammuntuli pagambusu) dengan membawa sesajen dan sekaligus mengikat para pemain atas kehadirannya pada pesta nantinya, 2). Fase pertunjukan, para pemain memulai memainkan musik gambusu seirama dengan lantunan syair yang akan dibawakannya, 3). Penutup, pihak hajatan mendatangi para pelaku untuk mengucapkan rasa terimah kasihnya, dan biasanya dengan imbalan jasa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan sendratasik
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 07 Mar 2018 00:29
Last Modified: 07 Mar 2018 00:29
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/5422

Actions (login required)

View Item View Item