Poligami dan Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Masa Perlawanan DI/TII di Luwu 1950-1965.

Hasnaeni, Hasnaeni (2014) Poligami dan Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Masa Perlawanan DI/TII di Luwu 1950-1965. Diploma thesis, universitas negeri makassar.

[img] Text
~$snaeni.docx

Download (162B)

Abstract

ABSTRAK Hasnaeni. 2014. Poligami dan Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Masa Perlawanan DI/TII di Luwu 1950-1965. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. (dibimbing oleh H. Burhanuddin Pabitjara dan H. Muhammad Rasyid Ridha). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan masyarakat Luwu pada masa perlawanan DI/TII yang melakukan poligami dan pernikahan dini. Serta dampak yang dialami oleh masyarakat secara umum akibat dari poligami dan pernikahan dini terkhusus bagi para perempuan yang mengalami nasib tersebut. Penelitian ini adalah penelitian historis yang bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode sejarah, melalui tahapan; heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan kegiatan poligami dan pernikahan usia dini yang terjadi di masyarakat Luwu ini akibat dari kegiatan penculikan gadis-gadis desa yang dilakukan oleh para anggota atau tentara DI/TII. Disamping itu, Tentara Indonesia Batalyon Siliwangi juga menjadi salah satu faktor penyebab poligami dan pernikahan usia dini terjadi. Orang tua lebih memilih menyelamatkan anak mereka dengan menikahkannya dengan kerabat daripada harus dibawa oleh tentara DI/TII atau Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari batalyon Siliwangi. Akibat dari poligami dan pernikahan usia dini ialah, terabaikannya adat pernikahan masyarakat diantaranya, ritual pernikahan orang bugis juga tidak dilaksanakan dan poligami yang dilakukan oleh anggota DI/TII mengakibatkan perpecahan di tubuh DI/TII. Disamping itu dampak positifnya perempuan yang menikah di usia dini dan poligami tetap menjalankan pernikahan mereka pasca perlawanan DI/TII di Luwu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa poligami dan pernikahan usia dini terjadi karena semata-mata untuk melindungi perempuan dari para anggota DI/TII dan Tentara Indonesia Batalyon Siliwangiyang berasal dari Jawa dimana, mereka berniat untuk menikahi perempuan desa walaupun pada waktu itu sang anak perempuan masih belum layak untuk menikah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS ILMU SOSIAL > Sosiologi
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 25 Apr 2016 06:49
Last Modified: 02 Nov 2016 06:50
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/54

Actions (login required)

View Item View Item