Tradisi Mannempu’ Wette desa Baniaga Kecamatan Turikale Kabupaten Maros

Asmonalisa, Asmonalisa (2012) Tradisi Mannempu’ Wette desa Baniaga Kecamatan Turikale Kabupaten Maros. Diploma thesis, FSD.

[img]
Preview
Text
TRADISI MANEMPU’ WETTE DI DESA BANIAGA KECAMATAN TURIKALE KABUPATEN MAROS..pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui latar belakang tradisi Mannempu’ Wette Desa Baniaga Kecamtan Turikale Kabupaten Maros. 2) Untuk mengetahui prosesi tradisi Mannempu’ Wette di Desa Baniaga Kecamatan Turikale Kabupaten Maros. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi pengamatan (observasi), teknik wawancara (interview). Penelitian ini berbentuk deskripsi kualitatif dengan menggunakan sampel total atau populasi sebagai obyek dari Mannempu Wette. Dari hasil penelitian sebagai berikut. 1). Setiap daerah masih ada yang mempertahankan dan menjalankan adat istiadatnya secara turun temurun, bahkan ada yang hanya mengenangnya saja. Upacara adat ini, apabila tidak dilakukan akan ada yang menjadi korban kerasukan sehingga para masyarakat Desa Baniaga dianjurkan untuk melakukan upacara ritual. Pada saat upacara, telah disiapkan sesaji sebagai ungkapan rasa syukur mereka terhadap hasil panen yang telah dicapai. Dan yang harus melakukan upacara ritual adalah masyarakat sekitar Desa Baniaga, dan tempat kegiatan yaitu rumah di tuakan (tokoh). Pelaksanaa acara ritual memakai baju adat baik perempuan maupun laki- laki. Fungsi dari adat Mannempu’ Wette ini sebagai ungkapan rasa syukur dan berikhtiar memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar mendapat hasil panen yang melimpah. 2). Prosesi tradisi Mannempu Wette’ sebagai berikut. a). Dimulai dari padi Gore (sangrai) sedikit demi sedikit diatas Kuali. b). Ditumbuk oleh warga di Desa Baniaga menggunakan Palungeng dan Alu,disebut Mannampu’. c). Ditapis untuk memisahkan kulit dan isi dari Wette (padi). d). Dicampurkan dengan Kelapa, Gula Merah dan air hangat sehingga menjadi Baje’. e). Kue tradisional sebagai pelengkap, seperti Bolu, dan Barongko. f). Disimpan diatas Kappara (Nampan) sebagai sesaji. g). Sesaji dibawa kekuburan Punnana Wanua (yang punya kampung). h). Empat Kappara (Nampan) sesaji yang dibawa kekuburan, dan diberi mantra-mantra. Dan i). keempat Kappara (Nampan) sesaji, dibawa ke sawah, sungai, kesawah, dan di bagi-bagikan kepada masyarakat di Desa Baniaga Kecamatan Turikale Kabupaten Maros. Eksitensi pelaksanaan adat ritual Mannempu’ Wette yang hingga kini masih rutin di laksanakan oleh masyarakat Desa Baniaga Kecamatan Turikale Kabupaten Maros adalah sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah walaupun bentuk penyajiannya sudah mengalami perubahan sedikit demi sedikit.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan sendratasik
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 19 Feb 2018 05:23
Last Modified: 19 Feb 2018 05:23
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/4827

Actions (login required)

View Item View Item