DIANTARA JARIMU DAN JARIKU

Tjandra, Dicky (2008) DIANTARA JARIMU DAN JARIKU. [Image]

[img]
Preview
Text
karya seni Diantara Jarimu dan Jariku.pdf

Download (437kB) | Preview
[img]
Preview
Text
peer review Diantara Jarimu dan Jariku.pdf

Download (575kB) | Preview

Abstract

Pengrusakan lingkungan terjadi dimana-mana di muka bumi yang mengakibatkan pemanasan global. Manusia memanfaatkan alam secara berlebihan tanpa memikirkan lagi bahwa betapa alam sangat berperan di dalam menjaga lingkungan hidup manusia. Sudah sangat banyak peringatan-peringatan yang disampaikan kepada masyarakat oleh pemerintah maupun oleh LSM tentang bahaya lingkungan hidup, namun manusia seakan tidak mendengarkan himbauan itu demi meraup keuntungan. Hal itu terbukti dengan masih banyaknya ditemukankan para penebang-penebang liar yang terus-menerus membabat hutan untuk kepentingan sesaat. Kalau ingin lebih jujur, ketika melihat praktek dilapangan yang terjadi, dapat dikatakan bahwa orang-orang yang bergerak di lapangan hanyalah pekerja-pekerja suruhan yang hanya menikmati sedikit dari uang yang banyak dihasilkan. Mereka-mereka yang menikmati adalah orang-orang bermodal yang bersembunyi di belakang layar. Kondisi lingkungan yang semakin parah itu harus disoroti secara bersama-sama dan menyeluruh oleh masyarakat, pemerintah, budayawan dan seniman. Gagasan kali ini ingin mengingatkan manusia bahwa sesungguhnya ada kekuatan dan kekuasaan yang menciptakan bumi kehidupan bagi manusia dengan seluruh makhluk ciptaanNya. Sebagai makhluk yang selalu diagungkan sebagai makhluk yang sangat sempurna di muka bumi ini, maka sudah selayaknyalah apabila manusia menjaga dan merawat bumi agar tetap abadi. Jari-jari dalam karya ini dapat dibaca sebagai simbol jari Sang Pencipta atau jari manusia (pencipta kehidupan dan pencipta kebudayaanJ, tergantung memaknainya. Sebetulnya ketika bumi diciptakan oleh manusia, maka harus diterjemahkan bukan hanya sampai menggunakan saja, tapi ikut merawat apa yang diberikan Tuhan. Tuhan menciptakan bumi kehidupan yang lengkap dan sempurna demi untuk dinikmati makhluk ciptaannya, seharusnya apa perlakuan manusia terhadap pemberian itu untuk merawatnya. Penghargaan timbal balik itulah sebetulnya diharapkan untuk menjaga kehidupan itu menjadi lestari.

Item Type: Image
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Seni rupa
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: Herling HR Sahade
Date Deposited: 20 Feb 2018 05:43
Last Modified: 20 Feb 2018 05:43
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/4604

Actions (login required)

View Item View Item