PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII PADA SMP NEGERI 2 BAJO

WAHYUDI, IRVAN (2016) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII PADA SMP NEGERI 2 BAJO. S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
ARTIKEL.docx

Download (61kB)

Abstract

ABSTRAK IRVAN WAHYUDI, 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Bajo (dibimbing oleh Muris dan Muhammad Jufri) Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui seberapa besar pencapaian keterampilan proses sains kelompok yang diajar metode discovery learning pada siswa, (2) mengetahui seberapa besar pencapaian keterampilan proses sains kelompok yang diajar konvensional pada siswa, (3) Umengetahui perbedaan rata-rata keterampilan proses sains antara yang diajar dengan metode discovery learning dan secara konvensional pada siswa, (4) Untuk mengetahui seberapa besar pencapaian keterampilan berpikir kritis kelompok yang diajar metode discovery learning pada siswa, (5) Untuk mengetahui seberapa besar pencapaian keterampilan berpikir kritis kelompok yang diajar konvensional pada siswa, (6) Untuk mengetahui perbedaan rata-rata keterampilan berpikir kritis antara yang diajar dengan metode discovery learning dan diajar secara konvensional pada siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitiaan yang digunakan adalah true experimental design. Dalam model ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 60 yang terdiri dari 30 siswa kelompok eksperimen dan 30 siswa kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pencapaian keterampilan proses sains kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan berada pada kategori sedang, setelah diberikan perlakuan berada pada kategori sangat tinggi. (2) pencapaian keterampilan proses sains kelompok kontrol berada pada kategori rendah, setelah diberikan metode konvensional berada pada kategori sedang. (3) Ada perbedaan yang signifikan keterampilan proses sain antara siswa yang diajar dengan metode discovery learning dan diajar secara konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajo. (4) Tingkat pencapaian keterampilan berpikir kritis kelompok eksperimen sebelum diberikan metode discovery learning berada pada kategori sedang, setelah diberikan metode discovery learning berada pada kategori sangat tinggi. (5) Tingkat pencapaian keterampilan berpikir kritis kelompok kontrol berada pada kategori rendah, setelah diberikan metode konvensional berada pada kategori sedang. (6) Ada perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diajar dengan metode discovery learning dan diajar secara konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bajo. Kata Kunci: Discovery Learning, Proses Sains, Berpikir Kritis

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > FISIKA (S2)
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 19 Oct 2017 02:24
Last Modified: 19 Oct 2017 02:24
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/3262

Actions (login required)

View Item View Item