Pengembangan obat antimalaria berbasis nanoteknologi dari ekstrak daun pepaya dan daun kelor

Yusuf, Yenni and Asri, Rangga Meidianto and Hartono, Hartono (2022) Pengembangan obat antimalaria berbasis nanoteknologi dari ekstrak daun pepaya dan daun kelor. Project Report. Universitas Hasanuddin. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
2022_Pengembangan Obat Antimalaria berbasis nanoteknologi.pdf

Download (1MB)

Abstract

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium spp dan merupakan salah satu penyakit infeksi dengan tingkat kematian yang cukup tinggi di daerah-daerah endemik. Berbagai usaha eradikasi malaria telah dicanangkan WHO, termasuk kontrol terhadap nyamuk Anopheles spp sebagai vektor penyakit ini dan pemberian terapi yang efektif kepada penderita. Pencarian alternatif terapi malaria sangat diperlukan karena hingga kini belum ditemukan adanya obat yang lebih efektif dari obat lini pertama artemisinin-based combination therapy (ACT), sementara strain parasit resisten artemisinin telah menyebar dan juga ditemukan di Papua. Alternatif obat anti malaria dapat dikembangkan dari tanaman pepaya dan kelor yang daunnya telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk pengobatan malaria. Berbagai varietas kedua tanaman ini tumbuh di Indonesia, termasuk di Makassar. Untuk meningkatkan daya hantar obat, maka diperlukan penggunaan nanoteknologi dalam formulasi obat alternatif. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan obat antimalaria dari ekstrak daun pepaya dan daun kelor dengan sistem penghantaran nanopartikel. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi varietas tanaman pepaya dan kelor yang tumbuh di daerah Makassar dan sekitarnya lalu membuat ekstrak dari bahan tersebut di fakultas famasi Universitas Hasanuddin (Unhas). Kemudian dari ekstrak yang dibuat dilakukan polimerisasi dengan kitosan untuk menghasilkan nano partikel. Setelah itu dilakukan pengujian efek anti malaria dari ekstrak daun papaya dan kelor serta nano partikel. Untuk melakukan pengujian dilakukan pembiakan parasite malaria terlebih dahulu di hewan coba mencit di laboratorium animal Fakultas Kedokteran Unhas. Parasit malaria yang tumbuh di mencit, Plasmodium berghei, yang diperoleh dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang merupakan mitra dari program riset ini. Luaran yang telah dihasilkan adalah formulasi nano dari ekstrak daun kelor dan daun papaya serta publikasi pada media massa mengenai riset yang sementara dijalankan, termasuk bahwa riset ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh kemdikbudristek. Selain itu, luaran lain berupa rancangan MBKM setara 20 sks, dengan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah yang diusulkan. Uji anti malaria sementara dilakukan dan menunggu hasil analisis. Hasil studi akan dituliskan dalam manuscript artikel yang akan disumbit pada jurnal nasional maupun internasional. Pada tahun selanjutnya akan kami teliti apakah ada pengaruh ekstrak terhadap pencegahan malaria (efek profilaksi). Hal ini penting mengingat tidak dapat dihindari perjalanan ke daerah-daerah endemic malaria dari luar daerah termasuk dalam sektor pariwisata. Karena itu, diperlukan obat-obat paten yang dapat dikonsumsi oleh orang- orang yang akan melakukan perjalanan ke endemik malaria sehingga dapat mencegah mereka dari terjangkit penyakit malaria selama berada di daerah tersebut.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: FMIPA
Divisions: FAKULTAS MIPA
Depositing User: Zainatun
Date Deposited: 26 Jun 2023 06:47
Last Modified: 26 Jun 2023 06:47
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/31416

Actions (login required)

View Item View Item