POLA PENGASUHAN ORANG TUA DAN PEMBANTU TERHADAP PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK SEBUAH KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Limba, Oktabelti and Juanda, Juanda (2022) POLA PENGASUHAN ORANG TUA DAN PEMBANTU TERHADAP PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK SEBUAH KAJIAN PSIKOLINGUISTIK. Jurnal Pelita PAUD, 7 (1). pp. 163-170. ISSN P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360

[img] Text
Pola Pengasuhan Orang Tua dan Pembantu terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Sebuah Kajian Psikolingusitik.pdf

Download (466kB)
Official URL: doi: https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2502

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pola asuh yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia 25 bulan dan 24 bulan. Prisha Arrang, anak berusia (25 bulan), menjadi subjek penelitian pertama, sedangkan Susanti Limbong sebagai subjek penelitian kedua (24 bulan). Keduanya termasuk dalam anak berusia 2 tahun. Studi ini mengeksplorasi bagaimana pola pengasuhan kedua anak mempengaruhi fonologi, morfosintaksis, leksikon, dan pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara sederhana dan merekam partisipasi percakapan, kemudian menganalisis data mengkaji komponen fonologis, morfologis, dan sintaksis yang telah disesuaikan usia untuk kedua anak tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan orang tua berdampak pada perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa anak yang diasuh oleh orang tua lebih unggul dari pada yang diasuh oleh pengasuh pembantu. Anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam belajar bahasa dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang tidak tepat. Kata-kata yang diperoleh dari pola asuh orang tua (Prisha) [to], [ap ap], [as as], dan [nang nang]. Kata [to] mengacu pada makna to yang berarti itu. Kata [ap] mengacu pada makna hp. Kata [as as] mengacu pada makna cas. Kemudian frasa [nang nang ku] yang merujuk pada makna masannang masannang aku, yang baerarti senang senang aku. [ap to] yang merujuk pada makna hp to, yang baerarti hp it. Prisha menguasai sintaksis yang baik untuk anak berusia dua tahun karena ia dapat menggabungkan dua kata menjadi kalimat pendek, seperti [nang ku] dan [ap to]. Sedangkan kata-kata yang diperoleh dari pola asuh pembantu (Susanti) vokal [o], konsonan [t] dan [k]. Konsonan [o] yang mengandung makna kata io yang berarti iya. Konsonan [t] membentuk suku kata [ti] yang mengandung makna kata Susanti. Lalu, konsonan [k] digunakan Susanti untuk menyampaikan sukukata [ka] yang mengandung kata boneka. Penguasaan fonologi dan morfologinya buruk, ia sering menggunakan teriakan untuk menyampaikan sebuah tuturan atau menjawab pertanyaan. Kata kunci: Gaya pengasuhan, pembelajaran bahasa, psikolinguistik

Item Type: Article
Subjects: KARYA ILMIAH DOSEN
Universitas Negeri Makassar > KARYA ILMIAH DOSEN
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > KARYA ILMIAH DOSEN
KARYA ILMIAH DOSEN
Depositing User: Pustakawan Amaluddin Zaihal
Date Deposited: 23 Jun 2023 06:16
Last Modified: 23 Jun 2023 06:16
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/31268

Actions (login required)

View Item View Item