Analisis Tentang Kesiapan Guru Mengelola Kelas Inklusi Di Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

Hamjan, Andi (2016) Analisis Tentang Kesiapan Guru Mengelola Kelas Inklusi Di Sekolah Dasar Gugus II Kecamatan Tamalate Kota Makassar. S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
BAB I.docx

Download (22kB)
[img] Text
BAB V.docx

Download (14kB)

Abstract

ABSTRAK (Dibimbing oleh Dr.Bastiana, M.Si dan Prof. Dr. Abd Hadis, M.Pd) Tujuan Penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimanakah kesiapan guru mengelola kelas di Sekolah Dasar inklusi Gugus II Kota Makassar? 2) Untuk mengetahui bagaimanakah keterampilan guru mengelola kelas di Sekolah Dasar inklusi Gugus II Kota Makassar? 3) Untuk mengetahui Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat kesiapan guru mengelola kelas di Sekolah Dasar inklusi Gugus II Kota Makassar?. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, dengan subjek penelitian yaitu guru-guru reguler pada kelas yang menyelenggarakan program pendidikan inklusi se- Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan Purposive Sampling. dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas peneliti, dan uji kredibilitas metode pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif. Hasil peneltian menunjukkan bahwa kesiapan guru mengelola kelas inklusi dari aspek pemahaman guru reguler tentang program inklusi, pemahaman tentang jenis-jenis ABK, pemahaman tentang karaktersitik ABK, dan pemahaman tentang kebutuhan ABK, dikategorikan guru-guru reguler telah memahami. Sedangkan kesiapan perangkat pembelajaran bagi guru pada kelas inklusi dari aspek pembuatan RPP, PPI dan program khusus dikategorikan belum disusun dan belum dilaksanakan secara maksimal. Kesiapan guru kelas inklusi dari aspek Pembuatan Media Pembelajaran untuk ABK telah disiapkan sesuai dengan jenis, karakteristik dan kemampuan ABK. Dari aspek keterampilan dikategorikan telah berkompeten dalam mengidentifikasi, dan mengklasifikasikan ABK. Sedangkan dari aspek assesmen, belum terlaksana dengan baik. Untuk pengelolaan kelas dari aspek penataan kelas, penempatan ABK. Model pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan dapat dikategorikan telah memenuhi kriteria sebagai kelas inklusi. Demikian halnya dukungan terhadap pelaksanaan pengelolaan kelas inklusi sudah maksimal, yakni dengan adanya dukungan orang tua, sarana prasarana, adanya ABK di sekolah inklusi, semangat dan antusias belajar ABK, dukungan pemerintah, perhatian dan hubungan kasi sayang terhadap murid ABK dari guru-guru, lingkungan sekolah dan keadaan kelas Namun faktor-faktor penghambat pelaksanaan pengelolaan kelas masih ada walaupun tidak banyak, yakni minimnya dari aspek sarana-dan prasarana, minimnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam menangani ABK , ekonomi orang tua, kerjasama guru-guru di sekolah kurang, dan guru reguler tidak sanggup menangani ABK

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > BIMBINGAN DAN KONSELING - (S2)
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 09 Oct 2017 06:29
Last Modified: 09 Oct 2017 06:29
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/3002

Actions (login required)

View Item View Item