KONTRIBUSI HURUF ARAB TERHADAP AKSARA LONTARA DAN BAHASA DAERAH MAKASSAR

Syamsuddin, Muhammad Bachtiar and Mariah, Enung (2018) KONTRIBUSI HURUF ARAB TERHADAP AKSARA LONTARA DAN BAHASA DAERAH MAKASSAR. In: Prosiding Kongres Internasional III Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan, 24-27 September 2018, Makassar.

[img] Text (Artikel)
prosiding kontribusi huruf arab terhadap aksara lontara.pdf

Download (3MB)
[img] Text (peer reviewer)
Peer Review Kontribusi Huruf fuab terhadap Aksara Lontara dan Bahasa Daerah Makassar.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Judul ini disampaikan untuk mengetahui betapa besar sumbangan huruf Arab terhadap awal mula ditemukannya aksara Lontara dan perkembangan berikut pada Bahasa Daerah/ Makassar, dimana ini bisa terjadi karena adanya hubungan keagamaan antara orang Makassar dengan orang Arab dilain pihak betapa jahatnya penjajah Belanda menekan Islam dan memperkuat kedudukannnyaTsebagai penjajah. Judul ini pula bertujuan untuk mendukung latar belakang dilaksanakannya Kongres Internasional III Bahasa-bahasa Daerah diSulawesi Selatan yaitu untuk memberi perhatian terhadap bahasa Daerah secara berkesinambungan, melakukan evaluasi, dan menggagaskan ide-ide mutakhir mengenai upaya lanjutan dalam rangka program pengembangan dan pemertahanan bahasa-bahasa daerah di Sulawesi Selatan. Menurut Zainuddin Tika dkk (2015: 13) setelah agama Islam dijadikan sebagai agama kerajaan Gowa, maka bentuk huruf Lontarak yang dimulai oleh Daeng Pamatte yang berbentuk burung “Lontara Jangang-jangang” berubah mengikuti simbol angka dan huruf Arab, seperti angka Arab no 2 diberi makna huruf “ka” angka Arab no 2 dan titik di bawah dengan makna “Ga” angka 7 dengan tiga di atas diberi makna “Na” juga bilangan Arab lainnya yang jumlahnya 18 huruf. Aksara Lontara ini juga disebut Lontara bilangan-bilangan (bilangan-bilangan = hitungan), Lontara bilangan-bilangan ini diperkirakan muncul pada abad 16 yakni pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV Sultan Alauddin. Pada perubahan terakhir ini, terjadi penambahan 1 huruf yakni huruf “Ha” dari kata haram Bahasa Arab. Ini karena pengaruh Islam yang berlaku di Butta Gowa Demikian selanjutnya dengan penemuan ukiri Serang (Huruf Arab) yang dipakai menulis bahasa Makassar di samping huruf Latin dan Lontara Makassar sendiri.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Kontribusi, Huruf Arab, Lontara Makassar
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
KARYA ILMIAH DOSEN
Universitas Negeri Makassar > KARYA ILMIAH DOSEN
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > KARYA ILMIAH DOSEN
KARYA ILMIAH DOSEN
Depositing User: Herling HR Sahade
Date Deposited: 05 Jun 2023 04:26
Last Modified: 05 Jun 2023 04:26
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/29500

Actions (login required)

View Item View Item