STRES KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Kasus Pada Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Selayar)

ANDI OPU (2022) STRES KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Kasus Pada Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Selayar).

[img] Text
1 SAMPUL DEPAN.docx

Download (35kB)
[img] Text
3 Pernyataan Keaslian (Andi Opu.docx

Download (15kB)
[img] Text
4 Moto dan Persembahan.docx

Download (14kB)
[img] Text
5 Abstrak.docx

Download (18kB)
[img] Text
6 Prakata (Andi Opu).docx

Download (20kB)
[img] Text
7 Daftar Isi.docx

Download (20kB)
[img] Text
BAB I.docx

Download (36kB)
[img] Text
BAB II (rencana usulan proposal penelitian).docx

Download (50kB)
[img] Text
BAB III.docx

Download (35kB)
[img] Text
daftar pustaka.docx

Download (27kB)
[img] Text
1 Lampiran.docx

Download (13kB)
[img] Text
LAMPIRAN 1.docx

Download (24kB)
[img] Text
LAMPIRAN 2.docx

Download (23kB)
[img] Text
LAMPIRAN 3.docx

Download (35kB)

Abstract

Andi Opu. 2016. Stres Kerja Guru Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus Pada Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Selayar). Skripsi. Dibimbing oleh Dr. Abdullah Sinring, M. Pd. dan Dr. Abdul Saman, M. Si., Kons. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar. Kajian utama penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) gambaran umum stres kerja guru bimbingan dan konseling SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Selayar, (2) Faktor-faktor yang menyebabkan guru bimbingan dan konseling SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami stres kerja, (3) Upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling SMA Negeri di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mengatasi stres kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan jumlah kasus 3 orang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Gambaran umum stres kerja guru bimbingan dan konseling, yaitu: tegangan otot dan gangguan tidur serta gejala perilaku yang ditandai dengan sering menunda pekerjaan, sering menghindari pekerjaan, prestasi dan produktivitas menurun saat bekerja, susah berkonsentrasi saat beraktivitas, sering menyalahkan rekan kerja, sering absen dari pekerjaan, kurang berselera untuk makan, sering menyendiri, sering melamun, tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan kerja, (2) Faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja guru bimbingan dan konseling, yaitu: fasilitas kerja tidak memadai, kompleksnya masalah siswa, hubungan tidak harmonis dengan rekan kerja, lingkungan kerja yang tidak nyaman, hubungan emosional dengan siswa, disiplin ilmu bukan bimbingan dan konseling, stekholder sekolah tidak memahami esensi guru bimbingan dan konseling, (3) Upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi stres kerja, yaitu: (a) Guru yang bukan lulusan S1 BK: menghindar dari stressor, misalnya pulang ke rumah dan ingin pindah tempat kerja, (b): Guru S1 BK: menunda atau mereda timbulnya stressor, misalnya melakukan coping stres. Saran bagi guru BK, yaitu: (1) Melakukan self assesment, (2) Menjalani terapi pribadi, (3) Menyisihkan waktu bebas dan rekreasi (4) Mempertahankan sikap objektif, (5) Membangun hubungan harmonis kembali dengan konseli atau rekan kerja, (6) Mempertahankan sikap “selalu ada harapan”.

Item Type: Article
Subjects: ILMU PENDIDIKAN > Bimbingan dan Konseling
Divisions: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Depositing User: Unnamed user with username pustakawanfip
Date Deposited: 08 Sep 2022 02:21
Last Modified: 08 Sep 2022 02:21
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/24615

Actions (login required)

View Item View Item