PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MURID DOWN SYNDROME MELALUI KEGIATAN MELUKIS

NURAIDAH (2022) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MURID DOWN SYNDROME MELALUI KEGIATAN MELUKIS.

[img] Text
JILID SKRIPSI 2 RANGKAP.pdf

Download (4MB)
[img] Text
60-LOA NURAIDAH 1 RANGKAP.pdf

Download (211kB)
[img] Text
PJE 2021 (NURAIDAH) 2 RANGKAP.pdf

Download (675kB)

Abstract

Nuraidah, 2021. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Pada Murid Down Syndrome Kelas VI di SLB Negeri 2 Makassar. Skripsi dibimbing oleh Drs. Andi Budiman, M.Kes dan Dr. Usman, M.Si. Jurusan Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini mengkaji tentang rendahnya kemampuan motorik halus pada murid down syndrome di SLB Negeri 2 Makassar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus melalui penerapan kegiatan melukis pada murid Down Syndrome.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kemampuan motorik halus murid sebelum diberi intervensi (Baseline 1/A1); (2) Kemampuan motorik halus murid saat diberi intervensi (B); (3) Kemampuan motorik halus murid setelah diberi intervensi (Baseline 2/A2); dan (4) Kemampuan motorik halus murid berdasarkan analisis antar kondisi sebelum diberi intervensi, saat diberi intervensi, dan setelah diberi intervensi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes perbuatan. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang murid down syndrome yang berinisial RMR. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu menggunakan Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. kesimpulan penelitian ini : (1) Kemampuan motorik halus murid sebelum diberikan perlakuan sangat rendah berdasarkan hasil analisis dalam baseline 1 (A1); (2) Kemampuan motorik halus murid selama diberikan perlakuan mengalami peningkatan ke kategori tinggi dilihat dari hasil analisis dalam kondisi pada kondisi intervensi (selama diberikan perlakuan); (3) Kemampuan motorik halus murid setelah diberikan perlakuan meningkat ke kategori cukup dilihat dari hasil analisis dalam kondisi pada baseline 2 (A2) atau setelah diberikan perlakuan; dan (4) Peningkatan kemampuan motorik halus murid berdasarkan hasil antar kondisi yaitu pada kondisi sebelum diberikan perlakuan (baseline 1) kemampuan motorik halus murid down syndrome sangat rendah menjadi meningkat ke kategori tinggi pada kondisi selama diberikan perlakuan (intervensi) dan pada kondisi selama diberikan perlakuan (intervensi (B) kemampuan motorik halus setelah diberikan perlakuan (baseline 2) murid menurun ke kategori cukup, akan tetapi nilai yang diperoleh subjek RMR lebih tinggi dibandingkan sebelum diberikan perlakuan (baseline). Dengan demikian, kemampuan motorik halus murid setelah diberikan perlakuan meningkat karena pengaruh pemberian intervensi. Kata Kunci: Kemampuan motorik halus, melukis, down syndrome

Item Type: Article
Subjects: ILMU PENDIDIKAN > PENDIDIKAN LUAR BIASA
Divisions: FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Depositing User: Unnamed user with username pustakawanfip
Date Deposited: 21 Mar 2022 05:40
Last Modified: 21 Mar 2022 05:40
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/22531

Actions (login required)

View Item View Item