KLITIKA DALAM BAHASA MAKASSAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

Amir, Johar and Dalle, Ambo (2017) KLITIKA DALAM BAHASA MAKASSAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA. In: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas (KOLITA 15), 5-7 April 2017, Unika AtmaJaya.

[img] Text
Klitika dalam bahasa Makassar.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Peer review Klitika dalam bahasa Makassar dan Dampaknya.pdf

Download (1MB)
[img] Text
TURNITIN KLITIKA DALAM BAHASA MAKASSAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA.pdf

Download (9MB)

Abstract

ABSTRAK Penulis dalam penelitian ini menguraikan klitika dalam bahasa Makassar Hal ini penling dilakukan karena bahasa Makassar merupakan aset budaya regional dan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Tujuan penelitian ini adalah (I) mendeskripsikan jenis dan fungsi klitika dalam bahasa Makassar: dan (2) mendeskripsikan dampak penggunaan bahasa Makassar terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini bertipe kata, frasa, dan kalimat-kalimat yang terdapat klitika di dalamnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Gowa dan buku cerita berbahasa Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik rekam, teknik simak libat cakap, teknik dokumentasi, dan teknik catat. Data yang terkumpal dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode padan dan aneka tekniknya yang disesuaikan dengan karakter data yang telah diperoleh di lapangan. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik dasar teknik pilihan unsur penentu atau teknik PUP dan teknik lanjutan teknik hubung banding membedakan atau teknik HBB, melalui pembedahan data yang tersedia digunakan untuk tujuan penelitian (Sudaryanto. 1993: 27). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klitika terdiri atas dua bentuk yaitu proklitik dan enklitik. Proklitik meliputi na-, ku-, rtu-, dan ni. Contoh: nallei (ambil bentuk aktif), kucinik (kulihat), nuboya (kaucari), dan nisare (diberi). Proklitik tersebut berfingsi sebagai pemarkah personal. Enklitik meliputi -mi, -ji, -ki, -pa, -pi, -ta, dan -na. Contoh: passammi (biarlah): sengkaki (mari singgah): battuji (daiang): tenapa (belum): kuballipi (saya beli bersyarat), bokbotta (bukumu): cappakna (ujungnya): dan sapatunna (sepatunya). Bentuk enklitik tersebut dalam bahasa Makassar berfitngsi sebagai penjelas dan penanda personal. Bentuk-bentuk klitika dalam bahasa Makassar digunakan dalam interaksi sosial dalam masyarakat Makassar. Namun, bentuk-bentuk klitika tersebut berpotensi berdampak negatif (terjadi interferensi) dalam penggunaan bahasa Indonesia seperti singgahki di rumah, biarmi begitu, tungguka dulu. bukuta, kubelipi, datangji, dll.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: klitika, bahasa Makassar, dampak, dan bahasa Indonesia
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
KARYA ILMIAH DOSEN
Universitas Negeri Makassar > KARYA ILMIAH DOSEN
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > KARYA ILMIAH DOSEN
KARYA ILMIAH DOSEN
Depositing User: Herling HR Sahade
Date Deposited: 26 Jul 2021 14:09
Last Modified: 29 Jul 2021 14:14
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/20812

Actions (login required)

View Item View Item