MAKNA SIMBOLIK TARI PAJAGA PAWINRU DI KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU

Kurniawati, Resty (2020) MAKNA SIMBOLIK TARI PAJAGA PAWINRU DI KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU. S1 thesis, Fakultas Seni dan Desain.

[img] Text
JURNAL.pdf

Download (434kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjawab rumusan masalah yang tercantum pada Tari Pajaga Pawinru Di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yaitu; 1). Bagaimana simbol-simbol yang terdapat pada gerak Tari Pajaga Pawinru di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu?. 2). Apa makna dari simbol-simbol gerak Tari Pajaga Pawinru di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu?. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, objek penelitian adalah Tari Pajaga Pawinru di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu dan subjek penelitian adalah Andi Syaifuddin Kaddiraja, dan Andi Abdul Sanaad Kaddiraja selaku budayawan di Luwu. Andi Putri Kaddiraja selaku penari serta Andi Ahmad Kaddiraja selaku pemusik. Penelitian ini dilaksanakan di rumah Opu Maddika Bua , jl. A. Kaddiraja Kelurahan Sakti Kecamatan Bua Kabupaten Luwu pada bulan Februari 2019 sampai Maret 2019. Cara pengumpulan data dilakukan dengan (1). Observasi, (2). Wawancara, (3). Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Simbol-simbol yang terdapat pada masing-masing geraknya adalah Ma’palappa (melipat tangan) disimbolkan dengan bertepuk tangan. Ma’kapopong (mengayun tangan kesamping) disimbolkan dengan kesedihan. Assilang (tangan menyilang) disimbolkan dengan proses kawin (pernikahan). Ma’tette Guntu (memukul kipas ke lutut) simbolnya adalah tanda atau proses pertumbuhan manusia. Ma’galeo Kipasa’ (gerakan kipas) simbolnya adalah memperbaiki agar terlihat lebih baik. Masolla-solla Kipasa’ (gerakan kaki dan kipas empat arah mata angin) disimbolkan sebagai sifat/karakter manusia. Ma’losa-losa Passapu (jalan menggunakan selendang) simbolnya yaitu burung yang sedang terbang. Mappammate (mengunci tangan) simboliknya adalah penolakan lamaran. Ma’losalosa (jalan pulang) disimbolkan sebagai selesai atau berakhir. 2). Makna dari simbolik Ma’palappa (melipat tangan) memiliki makna gembira hati dan membersihkan diri dengan berwudhu. Ma’kapopong (mengayun tangan kesamping) maknanya gadis yang menghapus air mata. Assilang (tangan menyilang) dimaknai sebagai menyelesaikan terlebih dahulu kemudian melakukan pekerjaan selanjutnya. Ma’tette Guntu (memukul kipas ke lutut) sebagai bayi baru lahir, menjadi balita hingga mandiri. Ma’galeo Kipasa’ (gerakan kipas) dimaknai sebagai proses mendinginkan suasana. Masolla-solla Kipasa’ (gerakan kaki dan kipas empat arah mata angin) maknanya adalah unsur kehidupan Sulapa Appa. Ma’losa-losa Passapu (jalan menggunakan selendang) maknanya adalah melepaskan beban yang ada kala itu. Mappammate (mengunci tangan) maknanya adalah mengakhiri keputusan we Tenriabeng. Ma’losa-losa (jalan pulang) memiliki makna selesai atau berakhir.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Seni Tari
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: Pustaka FSD yayu
Date Deposited: 31 Aug 2020 07:31
Last Modified: 31 Aug 2020 07:31
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/18087

Actions (login required)

View Item View Item