MAKNA TARI PAJAGA BONE BALLA (ININNAWA MAPATAKKO) DI KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU

Rahmadani, Suci (2020) MAKNA TARI PAJAGA BONE BALLA (ININNAWA MAPATAKKO) DI KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU. S1 thesis, Fakultas Seni dan Desain.

[img] Text
Jurnal pdf.pdf

Download (297kB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menjawab rumusan masalah yang tercantum dalam Tari Pajaga Bone Balla (Ininnawa Mapatakko) Di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yaitu; 1). Penanda yang terdapat pada tari Pajaga Bone Balla (Ininnawa Mapatakko) di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. 2). Petanda yang terdapat pada tari Pajaga Bone Balla (Ininnawa Mapatakko) di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di rumah Opu Maddika Bua, jl. A. Kaddiradja Kelurahan Sakti Kecamatan Bua Kabupaten Luwu Pada Bulan November 2019 Sampai Februari 2020. Tarian ini diciptakan pertama kali oleh Wetenri Abeng sewaktu dia menjadi Datuna Bitsu untuk menolak cinta kakaknya. Data yang diperoleh dengan melakukan teknik pengumpulan data (observasi langsung, wawancara terstruktur, dan Dokumentasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Penanda pada tari Pajaga Bone Balla (Ininnawa Mapatakko) di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yang meliputi ragam gerak terdiri dari 12 ragam yaitu Ma’Palappa (Bertepuk Tangan), Ma’Pammate (Mati), Ma’Tette Guntu (Memukul Lutut), Asilang (Menyilang), Ma’Camming (Bercermin), Ma’Ceppa Kanning (Ujung Alis), Ma’Riwa atau Ma’Sango (Memangku atau Menggendong Anak Bayi), Ma’Losa-Losa (Goyang-Goyang Sedikit), Ma’Pappi (Memainkan Kipas), Ma’Galeo (Memutar), Ma’Tanjeng (Beristirahat), Hormat (pamit), musik iringan terdiri dari 2 jenis irama yaitu Surru Dayya yang artinya interpal gendang pendek, dan Cakku Ridi yang artinya bunyi gendang dipukul ujung lingkaran kayunya, syair, pola lantai, penari, busana dan aksesoris, properti, tempat pertunjukkan, dan waktu/durasi. 2) Makna petanda pada tari Pajaga Bone Balla (Ininnawa Mapatakko) di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu yaitu ragam gerak yang mempunyai makna keseluruhan yaitu nasehat-nasehat kehidupan yang sangat erat dengan adat-istiadat Masyarakat Luwu untuk bersosialisai sehari-hari dan selalu mempunyai sikap bertanggung jawab dalam diri sendiri, dan penanda dari musik iringan, pola lantai, penari, busana, akseosris, dan properti.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Seni Tari
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: Pustaka FSD yayu
Date Deposited: 31 Aug 2020 03:32
Last Modified: 31 Aug 2020 03:32
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/18034

Actions (login required)

View Item View Item