Yuliarnita, Riri (2018) TARI PATTENNUNG SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN TAMU RESMI PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN WAJO. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.
|
Text
JURNAL.pdf Download (558kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Latar belakang tari Pattennung sebagai tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah di Kabupaten Wajo 2). Bentuk penyajian tari Pattennung sebagai tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah di Kabupaten Wajo. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang terdiri dari paparan yang menjelaskan data-data yang diperoleh dari narasumber. Hasil penelitian tentang tari Pattennung sebagai tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah di Kabupaten Wajo meliputi: 1). Latar belakang tari Pattennung sebagai tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah di Kabupaten Wajo yaitu dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah kota untuk mencanangkan Wajo sebagai Kota Sutera. Berdasarkan visi dan misi mewujudkan industri pariwisata sebagai salah satu andalan pendapatan daerah, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sehingga pada tahun 1994, tari Pattennung di bawah sanggar Teko (Sanggar Teater Kosong) dikreasikan oleh koreografer daerah yang bernama Hermansyah yang juga merupakan pendiri sanggar Teko. Beliau memodifikasi tari Pattennung menjadi tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah 2). Bentuk penyajian tari Patennung sebagai tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah di Kabupaten Wajo yaitu tari Pattennung disajikan pada sesi pendahuluan yang terdiri dari tiga sesi yaitu pengalungan bunga, penyajian tari Pattennung dan penari mengarak tamu resmi memasuki aula. Adapun bentuk penyajian tari Pattennung sebagai tari penyambutan tamu resmi pemerintah daerah di Kabupaten Wajo meliputi: a). Penari Pattennung ditarikan oleh ana’ dara (gadis) dalam jumlah ganjil atau genap b). Gerak tari Pattennung secara umum terdiri dari lima ragam gerak yaitu ragam gerak mappali, mappettu wennang, massau, mattennung dan, maleppe lipa (melipat sarung) c). Properti yang digunakan adalah lipa sabbe (sarung sutera). d). Kostum penari Pattennung yaitu baju bodo yang merupakan pakaian tradisional perempuan suku Bugis, e). Instrumen musik pengiring tari Pattennung terdiri dari gendang, suling, dan kecapi, f). Waktu dan tempat pertunjukkan tari Pattennung yaitu ditarikan dalam acara penyambutan tamu resmi Pemerintah Daerah di Kabupaten Wajo yaitu saat tamu agung sudah tiba dilokasi, sebelum tamu tersebut
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan sendratasik |
Divisions: | FAKULTAS SENI DAN DESAIN |
Depositing User: | Pustaka FSD yayu |
Date Deposited: | 12 Feb 2020 07:34 |
Last Modified: | 12 Feb 2020 07:34 |
URI: | http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/16981 |
Actions (login required)
View Item |