ANALISIS KOREOGRAFI TARI AKKALEO PRODUKSI YAYASAN KESENIAN BATARA GOWA DI MAKASSAR

CHAERIAH, IIN YAUMIL (2019) ANALISIS KOREOGRAFI TARI AKKALEO PRODUKSI YAYASAN KESENIAN BATARA GOWA DI MAKASSAR. Diploma thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img]
Preview
Text
Jurnal.pdf

Download (424kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK IIN YAUMIL CHAERIAH, Analisis Koreografi Tari Akkaleo Produksi Yayasan Kesenian Batara Gowa di Makassar. Skripsi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini menjawab masalah: (1) mendeskripsikan latar belakang penciptaan Tari Akkaleo produksi Yayasan Kesenian Batara Gowa di Makassar (2) mendeskripsikan bentuk koreografi Tari Akkaleo produksi Yayasan Kesenian Batara Gowa di Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian budaya dengan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif yang memaparkan permasalahan sebagaimana adanya. Hasil penelitian: (1) Latar belakang penciptaan Tari Akkaleo dilatarbelakangi oleh ide dan gagasan. Tari Akkaleo merupakan salah satu tarian karya dari maestro tari Andi Ummu Tunru pada tahun 1994. Tarian ini diciptakan karena koreografernya termotivasi untuk membuat sebuah karya agar dapat dipentaskan pada acara AHYMSA Risikesh di India. Tarian ini juga terinspirasi oleh gerak pada Tari Salonreng. Gerak pada tarian ini dilakukan dengan lembut dan mengalun seperti gerak pada Tari Salonreng. Garapan tarian ini termasuk ke dalam jenis tari kreasi yang diciptakan dengan fungsi sebagai sarana pertunjukan atau tontonam. Tarian ini dipentaskan pada acara-acara yang tidak bersifat sakral. (2) Bentuk koreografi Tari Akkaleo berdasarkan isinya Tari Akkaleo terdiri dari tujuh ragam gerak yaitu A’rurung (beriringan), Appina’na (merenungi), Appala (meminta), Ammellu (gemulai), Akkaleo (memutar), Annyungke (membuka), Akkadodo’ (membungkuk). Berdasarkan bentuknya Tari Akkaleo diciptakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebentukan pada koreografi. Prinsip kebentukan yang dimaksud adalah keutuhan, variasi, repetisi, transisi, rangkaian, dan klimaks. Berdasarkan tekniknya, gerak pada Tari Akkaleo dilakukan dengan lembut dengan tempo yang agak lambat. Ekspresi penari tidak terlalu ditonjolkan. Gerakannya yang lambat menggambarkan bahwa perempuan di Sulawesi Selatan khusunya di Makassar memiliki kakuatan, sifat yang lembut, kerendahan hati, dan kesabaran. Kostum yang digunakan pada tarian ini adalah menggunakan baju adat Bugis Makassar yang berupa baju tokko dan aksesoris berupa selempang, bando, ponto, rante susung, mastura, kutu-kutu, anting-anting, dan bunga sebagai hiasan sanggul. Warna baju tokko yang dikenakan serta jumlah penari pada tarian ini

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan sendratasik
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: Users 2477 not found.
Date Deposited: 30 Dec 2019 03:48
Last Modified: 30 Dec 2019 03:48
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/16336

Actions (login required)

View Item View Item