PERANAN SATUNI SEBAGAI PAKKACAPING TOWAINE DI DESA TANDASSURA LIMBORO POLEWALI MANDAR

Kurniasari, Desti (2019) PERANAN SATUNI SEBAGAI PAKKACAPING TOWAINE DI DESA TANDASSURA LIMBORO POLEWALI MANDAR. Diploma thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img]
Preview
Text
JURNAL DESTI KURNIASARI.pdf

Download (275kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Desti kurniasari 2018. Peranan Satuni Sebagai Pakkacaping Towaine Di Desa Tandassura Limboro Polewali Mandar. Skripsi Program Studi Pendidikan Sendratasik Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan menjawab masalah (1) Mendeskripsikan perjalanan hidup Satuni sebagai Pakkacaping Towaine di Desa Tandassura Polewali Mandar. (2) Mendeskripsikan tentang peranan Satuni dalam melestarikan pakkacaping towaine. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini yang menjadi sasaran adalah Satuni pakkacaping towaine di Desa Tandassura, Limboro Polewali Mandar. Teknik pengumpulan data adalah studi pustaka, observasi, wawancara, perekaman, dan dokumentasi. Teknik analisis data data reduction, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sejak berusia kanak-kanak Satuni telah belajar memainkan kecapi secara outodidak karena hal tersebut merupakan pesan dari orang tua atau leluhurnya. Menjadi Pakkacaping Towaine sudah menjadi mata pencaharian Satuni sejak beliau berusia sekitar delapan tahun hingga saat ini. Menjadi dukun beranakpun juga merupakan pekerjaan Satuni saat ini, berhubung undangan tampil/pentas makkacaping tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan hidupnya. Pakkacaping tidak lagi menjadi hiburan yang popular seperti jaman jayanya Satuni karena tergeser oleh hiburan orkes, orgen tunggal, band, gambus, dan saying-sayang. (2) Satuni mampu mempertahankan keaslian dari petikan kecapi yang sering dimainkannya. Kendati Satuni berusaha mewariskan ilmunya kepada generasi muda sebagai pelestarian warisan budaya lokal Mandar tetapi tidak maksimal karena metode mengajar yang dilakukan adalah menirukan dan mengajarkan sesuai dengan pengalamannya. Bisa dilihat dari generasi, belum ada yang mampu memainkan kacaping Mandar layaknya pakkacaping towaine yang sesungguhnya. Satuni telah berusaha mewariskan ilmunya pada orang lain, khususnya generasi muda, akan tetapi hanya satu orang yang mampu bertahan hingga saat ini yaitu murid yang bernama Tajriani karena kurangnya perminat dalam hal mempelajari ilmu kecapi warisan leluhur Mandar tersebut. Namun demikian, Tajriani sang murid Satuni dalam hal itu tidak dapat dikategorikan sebagai pewaris karena sulit menekuni profesi Pakkacaping Towaine disebabkan beberapa kendala, termasuk pada lirik lagu, bahasa Mandar klasik, spontan dalam bernyanyi sambil bermain kecapi, dan secara ekonomi pergesereran kacaping tidak dapat dijadikan tumpuan hidup saat ini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS SENI DAN DESAIN > Pendidikan sendratasik
Divisions: FAKULTAS SENI DAN DESAIN
Depositing User: Users 2477 not found.
Date Deposited: 30 Dec 2019 02:53
Last Modified: 30 Dec 2019 02:53
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/16322

Actions (login required)

View Item View Item