ANALISIS MAKNA SIMBOLIK SESERAHAN (ERANG-ERANG) PADA PERNIKAHAN ADAT MAKASSAR DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR

HARIYANTI, HARIYANTI (2019) ANALISIS MAKNA SIMBOLIK SESERAHAN (ERANG-ERANG) PADA PERNIKAHAN ADAT MAKASSAR DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

[img]
Preview
Text
ARTIKEL HARIYANTI.doc.pdf

Download (333kB) | Preview

Abstract

Hariyanti, 2019. “Analisis Makna Simbolik Seserahan ‘erang-erang’ pada Pernikahan Adat Makassar di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Makassar. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Kembong Daeng dan Andi Agussalim Aj) Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan makna simbolik seserahan ‘erang-erang’ pada pernikahan adat Makassar di Kecamata Galesong Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan berdasarkan teori semiotika yang mengacu kepada Charles Sanders Peirce. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, teknik analisis data diperoleh melalui metode observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Dua pokok permasalahan yang dikaji dalam seserahan yaitu: pertama bentuk-bentuk seserahan, dan yang kedua adalah makna simbolik seserahan ‘erang-erang’. Tahap perencanaan dan persiapan bentuk-bentuk simbolik seserahan ‘erang-erang’ yang disiapkan sebagai hantaran mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan terdapat 2 jenis bentuk seserahan yang dibawa pada saat appanaik lekok cakdi yaitu: (1) Daun dan buah (lekok, rappo, dan panngajai), (2) Kue (umba-umba, kulapisik, dan wajek/konte). Sedangkan terdapat 7 jenis bentuk seserahan yang dibawa pada saat appanaik lekok lompo yaitu: (1) Daun (lekok ‘daun sirih’), (2) Kampu (3) Rappo-rappo kayu ‘buah-buahan’ (4) Kanrejawa ‘kue’ sikapparak dodorok, sikapparak konte, kanrejawa epuk-epuk, adapun 12 bosarak (cucuruk bayao 2 bosarak, bolu baraek 2 bosarak, sirikaya 2 bosarak, biji nangka 2 bosarak, balu-balu unti 2 bosarak, dan bolu lompo 2 bosarak), dan palipung. (5) Kanre-kanreang ‘makanan’ (gogosok, songkolok, pajak, dan pannganreag). (6) Perlengkapan pakaian (jangang-jangang, dan bisek-biseang). Dan (7) Seperangkat alat shalat, dan alat-alat kecantikan. Makna simbolik dapat diperoleh suatu gambaran makna yang jelas bahwa masyarakat Makassar di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar memaknai bentuk-bentuk simbolik dalam seserahan sebagai simbol sumber rezeki, kesejahteraan, banyak rezeki dan kebahagian sehingga diharapkan agar setelah menikah dan menjalani hidup rumah tangga calon mempelai akan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah pada saat menjalani kehidupan rumah tangganya. Kata Kunci : Bentuk-bentuk Seserahan, Makna Simbolik Seserahan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pendidikan Bahasa dan sastra Bahasa Indonesia
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pend. Bahasa dan Sastra Daerah
Divisions: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 15 Nov 2019 09:10
Last Modified: 15 Nov 2019 09:10
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/15564

Actions (login required)

View Item View Item