PERSPEKTIF MASYARAKAT ADAT AMMATOA TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL ANAK

ALI, ARIS WAHYUDI (2019) PERSPEKTIF MASYARAKAT ADAT AMMATOA TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL ANAK. S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img]
Preview
Text
Jurnal..pdf

Download (346kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK ARIS WAHYUDI ALI, 2019. Perspektif Masyarakat Adat Ammatoa terhadap Pendidikan Formal Anak (Dibimbing oleh Drs. H. Sukri Nyompa, M.Si., Ph.D. dan Dr. Erman Syarif, S.Pd., M.Pd.) Salah satu upaya peningkatan kualiatas sumber daya manusia di Indonesia adalah dengan mendorong peningkatan partisipasi anak untuk menempuh pendidikan formal. Peran serta orang tua sangat penting untuk mendukung hal tersebut. Masyarakat adat Ammatoa sebagai salah satu kelompok masyarakat yang masih sangat kental memegang teguh adat istiadatnya ternyata memiliki angka partisipasi sekolah anak yang tergolong rendah sehingga mendasari penelitian ini diadakan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perspektif masyarakat dan sikap lembaga adat Ammatoa terhadap adanya masyarakat yang menempuh pendidikan formal serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat kemajuan pendidikan formal pada masyarakat adat Ammatoa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan dan wawancara. Instrumen pengumpulan data terdiri atas pedoman pengamatan dan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis induktif, penarikan kesimpulan yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian fakta dan peristiwa tersebut ditarik kesimpulan secara umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif masyarakat adat Ammatoa terhadap pendidikan formal anak masuk dalam kategori negatif. Rendahnya angka partisipasi sekolah anak dipengaruhi oleh pola pikir orang tua yang masih sederhana dan menganggap bahwa semua yang dipelajari di sekolah formal sudah tertuang dalam Pasang ri Kajang. Adapun sikap lembaga adat Ammatoa dengan adanya masyarakat yang menempuh jalur pendidikan formal yaitu menerima keberadaan pendidikan formal. Aturan adat tidak melarang masyarakat adat Ammatoa untuk mengenyam pendidikan formal, namun mereka harus tetap berpedoman pada Pasang-nga ri Kajang. Telah tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang berada di luar kawasan adat serta sikap keterbukaan terhadap pengunjung yang datang merupakan faktor pendukung kemajuan pendidikan bagi masyarakat adat Ammatoa, sedangkan faktor panghambatnya adalah pola pikir masyarakat yang serderhana sehingga kurang memotivasi anak untuk bersekolah serta masih adanya prasangka dan kekhawatiran terhadap hal-hal baru. Kata kunci: masyarakat Ammatoa, Kajang, pendidikan formal

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > PENDIDIKAN GEOGRAFI (S2)
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 24 Sep 2019 06:23
Last Modified: 24 Sep 2019 06:23
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/14960

Actions (login required)

View Item View Item