Analisis Fenotip Ulat sutera (Bombyx mori L) hasil persilangan Ras Jepang, China dan Rumania

Hartati, Hartati (2015) Analisis Fenotip Ulat sutera (Bombyx mori L) hasil persilangan Ras Jepang, China dan Rumania. Cetakan I, 1 (1). Global Research and Consulting Institute (Global-RCI), Makassar. ISBN 978-602-50355-5-5

[img]
Preview
Text (Buku Referensi)
Buku Referensi.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Peer Review Buku Referensi)
Buku (Reviewer).pdf - Published Version

Download (361kB) | Preview
Official URL: https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?se...

Abstract

Pendahuluan: Sutera alam merupakan serat yang dihasilkan dari kokon larva kupu-kupu Bombyx mori hasil budidaya, diproses sedemikian rupa sehingga menjadi lembaran kain sutera. Kokon yang berkualitas baik dapat menghasilkan benang sutera lebih dari 300 meter. Larva kupu-kupu, teknik budidaya ulat sutera, serta pengolahan benang menjadi kain sutera alam pada awalnya berasal dari negeri Cina. Sejarah menyatakan bahwa teknik budidaya ulat sutera dan pembuatan kain sutera alam telah dikuasai di negeri Cina sejak lebih kurang tahun 200 Sesudah Masehi (SM). Teknologi ini kemudian diketahui atau tepatnya diselundupkan dari Cina ke negara-negara tetangga seperti Korea, India dan Jepang sekitar tahun 300 SM. Teknik budidaya ulat sutera ini selanjutnya berkembang sesuai dengan bentuk dan jalur perdagangannya ke Eropa seperti Perancis, Italia dan Timur Tengah pada abad 12. Di Indonesia, sejarah mencatat bahwa ulat sutera dan teknik budidayanya diperkenalkan sejak abad ke-10 melalui perdagangan antara pedagang Cina dan Indonesia (dahulu masih dikenal sebagai Nusantara) dan sepertinya pada awalnya berkembang di Sulawesi Selatan. Hal ini terlihat dari catatan sejarah yang menyatakan terminologi sutera dalam bahasa Bugis seperti sabek (sutera), woena sabek dan lipak sabek. Sejarah juga mencatat bahwa pada abad ke 17-18 Pemerintah Hindia Belanda pernah berupaya mengembangkan industri ulat sutera di Indonesia tepatnya di daerah Priangan (Bandung) dengan mengimpor bibit atau telur ulat sutera dari Lyon (Perancis). Untuk mendukung usaha ini, tanaman murbei sebagai pakan ulat sutera dikembangkan di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan (Box 6-1). Tetapi usaha pemerintah Belanda ini diduga tidak begitu berhasil dan berangsur ditutup karena masalah teknologi dan kurang beradaptasinya ulat sutera Eropa di daerah beriklim tropik seperti Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1953 usaha industri ulat sutera dicoba kembali dengan lebih serius oleh Kepala Dinas Kehutanan Yogyakarta, Dr. Sudjarwo. Dalam upaya mengembangan industri ini, Dinas Kehutanan Yogyakarta berkerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Tekstil (ITT) Bandung. Berkembannya industri ini mendorong terbentuknya organisasi Industri Sutera Alam Indonesia (ISRI) tahun 1961. Selanjutnya beberapa universitas di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pajajaran, Bandung (Unpad), UGM, Universitas Sumatera Sutera Alam 50 Utara (USU) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) mulai terlibat penilitian pengembangan ulat sutera di Indonesia. Dukungan kelembagaan dalam pengembangan industri ulat sutera nasional terus berjalan, antara lain dengan berdirinya Balai Sutera Alam di Lembang Bandung, pembangunan Proyek Pembinaan Persuteraan Alam di Sulawesi, pendirian Badan Musyawarah Persuteraan Alam Nasional (Bamus Sutera), Kerjasama Indonesia-Jepang dalam sutera alam ATA-72 (tahun 1978), pendirian pabrik pemintalan Pilot Project Regaloh (tahun 1972), Pusat Pembibitan Ulat Sutera Candiroto, Perhutani (tahun 1975), pendirian PT Indo Jado Pratama, kerjasama dengan Jado Coorporation dan pemberian Kredit Usaha Tani (KUT) Persuteraan Alam kepada petani/kelompok tani sutera.

Item Type: Book
Subjects: KARYA ILMIAH DOSEN
Universitas Negeri Makassar > KARYA ILMIAH DOSEN
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > KARYA ILMIAH DOSEN
KARYA ILMIAH DOSEN
Depositing User: Hartati Parseni
Date Deposited: 28 Aug 2019 05:32
Last Modified: 27 Sep 2019 06:19
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/14685

Actions (login required)

View Item View Item