PERLAWANAN KAUM INTELEKTUAL TERHADAP HEGEMONI KEKUASAAN PEMERINTAH DALAM NOVEL LAUT BERCERITA KARYA LEILA S.CHUDORI

USMAN, MIRNASARI (2019) PERLAWANAN KAUM INTELEKTUAL TERHADAP HEGEMONI KEKUASAAN PEMERINTAH DALAM NOVEL LAUT BERCERITA KARYA LEILA S.CHUDORI. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

[img]
Preview
Text
JURNAL MIRNASARI USMAN.docx.pdf

Download (280kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK MIRNASARI USMAN, 2019. “Perlawanan Kaum Intelektual terhadap Hegemoni Kekuasaan Pemerintah dalam Novel Laut Bercerita karya Leila S.Chudori”. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar( dibimbing oleh Dr.Juanda M.hum dan Suarni Syam Saguni, S.S, M.Hum ). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk hegemoni kekuasaan pemerintah dan perlawanan kaum intelektual terhadap hegemoni kekuasaan pemerintah dalam novel Laut Bercerita karya Leila S.Chudori. penelitian ini bersifat kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks-teks, berupa frasa, kalimat, ataupun paragraf yang terdapat dalam novel Laut bercerita karya Leila S.Chudori yang menggambarkan sesuai fokus permasalahan. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Laut Bercerita karya Leila S.Chudori yang terbit pada tahun 2017 oleh badan penerbit Kepustakaan Populer Gramedia dengan jumlah halaman 379. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi yang terdiri dari teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya; 1) bentuk-bentuk hegemoni kekuasaan yang mencakup hegemoni kekuasaan paksaan, yang dilakukan penguasa kapada tahanan politik, masyarakat, dan aktivis mahasiswa berupa siksaaan fisik maupun mental. Salah-satunya dalam bentuk kekerasan dan intimidasi. Kekuasaan imbalan, dilakukan pemerintah untuk menghegemoni masyarakat maupun aktivis dengan penanaman ideologi materialisme untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Kekuasaan sah, merupakan bentuk hegemoni yang dilakukan para pejabat tinggi untuk melakukan hegemoni terhadap bawahannya dengan menggunakan posisi yang dimiliki sehingga beberapa pihak tidak dapat melakukan perlawanan. Kekuasaan ahli, kekuasaan ini tergambar oleh aparatur negera seperti polisi maupun tentara yang melakukan keahlian dimiliki untuk melakukan hegemoni kepada masyarakat sebagai pemikir awam. Kekuasaan referen, kekuasaan ini terlihat dari tokoh pemimpin seperti Presiden Soekarno sering kali melakukan perubahan pada sisitem pemerintahan. Kekuasaan tersebut adalah kekuasaan yang mutlak dari seorang pemimpin negara yang tidak dapat dilawan maupun di ubah. 2) perlawanan kaum intelektual yang mencakup kaum intelektual organik oleh tokoh Biru Laut, Daniel, Narendra, Sunu, Kinan, Bram, Julius, Naratama, Aswin dan Asmara Jati yang menghasilkan bentuk perlawanan seperti, aksi tanam jagung maupun sajak, penyebaran grafiti, pidato, demonstrasi maupun jumpa pers, aksi payung hitam di setiap hari kamis, pembentukan organisasi perlawanan seperti Winatra dan Wirasena, dan komisi orang hilang. Kaum intelektual tradisional menghasilkan perlawanan tertutup oleh tokoh Mas Yono dan Supir bus. Kata kunci: hegemoni kekuasaan, kaum intelektual

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pendidikan Bahasa dan sastra Bahasa Indonesia
Divisions: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 08 Aug 2019 07:17
Last Modified: 08 Aug 2019 07:17
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/14469

Actions (login required)

View Item View Item