REVITALISASI LAHAN MARGINAL UNTUK BUDIDAYA UBI KAYU MELALUI INOVASI TEKNOLOGI HUMUS SINTETIK DAN AUGMENTASI MOT RAMAH LINGKUNGAN

Ali, Alimuddin (2013) REVITALISASI LAHAN MARGINAL UNTUK BUDIDAYA UBI KAYU MELALUI INOVASI TEKNOLOGI HUMUS SINTETIK DAN AUGMENTASI MOT RAMAH LINGKUNGAN. LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011–2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025).

Full text not available from this repository.

Abstract

Ketersediaan P dan K yang rendah di dalam tanah akibat pengikatannya sebagai posfat tak larut dari besi, aluminium dan kalsium. Penggunaan mikrobia pelarut posfat sebagai inokulan memicu peningkatan penyerapan P oleh tanaman dan hasil panen. Strain dari genera Pseudomonas, Bacillus, Streptomyces dan Aspergillus telah digunakan sebagai pelarut posfat yang cukup ampuh. Mikrobia tersebut digunakan sebagai pupuk atau agen pengendali dalam bidang pertanian yang dikenal sebagai ‘plant growth promoting rhizobacteria’ (PGPR). Telah dilakukan penelitian mengenai aplikasi humus sintetik (HS) dan proses augmentasi mikrobia lokal tropik (MOT) terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman ubi kayu. Penelitian bertujuan menghasilkan produk untuk proses revitalisasi lahan marginal (sub-optimal). Penelitian dilakukan dengan cara membuat formula humus sintetik untuk digunakan pada uji pertumbuhan tanaman. Humus sintetik dibuat dengan mencampur beberapa bahan pembawa dan bahan pengikat hara. Bahan pembawa berupa sekam hasil pirolisis dan abu gosok, sedangkan bahan pengikat hara dibuat dari kitosan dan hidrotalsit. Proses pelarutan posfat dan kalium pada tanah menggunakan isolat mikrobia. Isolat mikrobia dari kelompok Actinomycetes dan fungi yang mampu melarutkan posfat dan kalium. Sampel tanah rizosfer sebagai sumber mikrobia diperoleh dari berbagai titik sampling pada 12 kabupaten di Sulawesi Selatan dan Barat. Isolasi mikrobia dilakukan dengan metode agar plat tuang (pour plate agar) untuk mengisolasi Actinomycetes dan fungi. Isolat terpilih dilakukan karakterisasi baik secara morfologi, biokimiawi maupun analisis filogenetik pada gen 16S rRNA.Sebanyak 195 isolat mikrobia yang diperoleh dilakukan skrining untuk menentukan isolat terpilih untuk digunakan dalam penelitian utama. Isolat terpilih memiliki kemampuan melarutkan posfat dan kalium tinggi, dan menunjukkan sifat sinergi antar isolat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 isolat dengan kode SDR1, SGK 17 dan JNPT II sebagai isolat terpilih untuk digunakan dalam uji skala in planta. Analisis morfologi dan gen menunjukkan bahwa isolat SDR 1 merupakan genus Streptomyces sp. Dua isolat lainnya SKG 17 dan JNPT II keduanya merupakan fungi genus Aspergillus sp dan Paecylomyces sp.Aplikasi secara in planta pada tanaman ubi kayu menunjukkan bahwa pemberian HS dan MOT berbeda nyata dengan kontrol untuk tinggi tanaman, tetapi berbeda tidak nyata untuk jumlah tunas dan jumlah tangkai daun. Data ini belum dapat dijadikan patokan sesungguhnya karena singkatnya waktu aplikasi dengan pengambilan data. Aplikasi hanya 3 minggu dari 12 minggu rencana penelitian akibat waktu telah berakhir. Meski demikian, data penelitian untuk pertumbuhan vegetatif menjadi salah satu acuan progress penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi satu solusi untuk memberdayakan lahan marginal. Kata kunci: Lahan suboptimal, ubi kayu, pelarut posfat, actinomycetes

Item Type: Article
Subjects: KARYA ILMIAH DOSEN
Universitas Negeri Makassar > KARYA ILMIAH DOSEN
Divisions: KOLEKSI KARYA ILMIAH UPT PERPUSTAKAAN UNM MENURUT FAKULTAS > KARYA ILMIAH DOSEN
KARYA ILMIAH DOSEN
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 06 Aug 2019 07:24
Last Modified: 26 Nov 2019 08:32
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/14431

Actions (login required)

View Item View Item