EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM NOVEL DURGA UMAYI KARYA Y.B.MANGUNWIJAYA BERDASARKAN FEMINISME EKSISTENSIALISSIMONE DE BEAUVOIR

Sumarlina, Sumarlina (2019) EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM NOVEL DURGA UMAYI KARYA Y.B.MANGUNWIJAYA BERDASARKAN FEMINISME EKSISTENSIALISSIMONE DE BEAUVOIR. Diploma thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img]
Preview
Text
Jurnal Sumarlina.pdf

Download (362kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK SUMARLINA, 2018. “Eksistensi Perempuan dalam Novel Durga Umayi Karya Y.B. Mangunwijaya, Berdasarkan Feminisme Eksistensialis Simone De Beauvoir”. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Mahmudah dan Hajrah). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk marginalisasi sebagai the others dan bentuk-bentuk perlawanan sebagai wujud eksistensi dalam novel Durga Umayi Karya Y.B. Mangunwijaya berdasarkan pendekatan Feminisme Eksistensialis Simone de Beauvoir. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengungkapkan bentuk marginalisasi sebagai others dan bentuk perlawanan sebagai wujud eksistensi dalam Durga Umayi Karya Y.B. Mangunwijaya yang diterbitkan oleh kompas media pada tahun 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca, dan mencatat. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teori feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir. Hasil penelitian mengenai bentuk marginalisasi sebagai others dalam novel Durga Umayi Karya Y.B. Mangunwijaya adalah kondisi yang dialami perempuan yang posisinya selalu dipandang tidak absolut. Ada tiga bentuk marginalisasi sebagai others yang pertama, perbedaan pandangan posisi perempuan dan laki-laki yang menunjukkan bagaimana perempuan dimarginalkan dari segi pekerjaan, kekerasan perempuan dari segi pelayanan, dan pelecahan seksual yang dialami perempuan. Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan benar-benar dimarginalkan dan dipandang sebelah mata. Perempuan tidak punya hak atas dirinya, dimarginalkan oleh tradisi, pasrah menerima kekerasan yang membuat dirinya semakin tak berdaya. Bentuk perlawanan sebagai wujud eksistensi tokoh utama menunjukkan hal yang dialami tokoh utama wanita yakni Iin alias Linda alias Nursi Musimus atau Bi yang berhubungan dengan orang lain serta lingkungannya untuk menunjukkan dan menguatkan keberadaannya sebagai seorang wanita. Wujud yang berbeda dari eksistensi tokoh tersebut yakni dengan bekerja, berupaya mewujudkan diri sebagai kaum intelektual, berupaya melakukan transfomasi dalam masyarakat. Seorang perempuan sesungguhnya tidak serta-merta dijadikan sebagai objek penindasan melainkan dapat menjadi seseorang yang mampu berpikir, dan melakukan tindakan yang dapat menjadi penentu masa depan dengan baik dan sebagai bentuk eksistensi seorang perempuan. Kata kunci : perempuan, marginalisasi dan eksistensi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA > Pendidikan Bahasa dan sastra Bahasa Indonesia
Divisions: FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 20 May 2019 03:20
Last Modified: 20 May 2019 03:20
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/13264

Actions (login required)

View Item View Item