TRANSPORTASI KERETA API RUTE MAKASSAR TRANSPORTASI KERETA API RUTE MAKASSAR – TAKALAR (1922 – 1930)

NASRUL, FADLI (2019) TRANSPORTASI KERETA API RUTE MAKASSAR TRANSPORTASI KERETA API RUTE MAKASSAR – TAKALAR (1922 – 1930). Diploma thesis, FIS.

[img]
Preview
Text
JURNAL.pdf

Download (97kB) | Preview

Abstract

Fadli Nasrul. 2018. Transportasi Kereta Api Rute Makassar – Takalar (1922 – 1930) Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Najamuddin dan Asmunandar.Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa tentang: 1). Latar belakang Keberadaan Transportasi Kereta Api Rute Makassar – Takalar,2). Perkembangan Transportasi Kereta Api Rute Makassar – Takalar, dan 3). Dampak dari Keberadaan Transportasi Kereta Api Rute Makassar – Takalar bagi masyarakat pribumi dan Pemerintah Hindia – Belanda, dan akhir keberadaan Transportasi Kereta Api Jalur Makassar – Takalar pada kurun Tahun 1922 – 1930. Penelitian ini digolongkan dalam sejarah transportasi karena ruang lingkup pembahasan berkaitan dengan perkembangan moda transportasi dan juga hubungan moda transportasi tersebut dengan aspek ekonomi, politik, dan militer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode sejarah yang terbagi atas tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi arsip dan studi pustaka.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transportasi kereta api sangat penting bagi kalangan masyarakat pribumi dan Hindia – Belanda. Kereta api di Hindia – Belanda resmi dibuka untuk umum pada tahun 1867 di Semarang. Adapun di Sulawesi Selatan jalur perkerataapian resmi dibuka pada tahun 1922 yang menghubungkan Makassar – Takalar sepanjang 47 km. Tercatat 20 tempat pemberhentian resmi. Pemberhentian tersebut terdiri dari 8 Halte (Stasiun) dan 12 Stopplats (Halte). Pembuatan jalur kereta api ini selain untuk kepentingan perekonomian dengan mengangkut berbagai komoditi yang laku di pasaran, juga untuk kepentingan politik, dan militer. hal itu dapat dilihat dari keberadaan jalur dan transportasi kereta api yang mengangkut serdadu Belanda guna meredam gerakan I Tolok Dg. Magassing. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara umum pembuatan jalur kereta api tidak hanya sebagai alat untuk membawa komoditi di setiap daerah, tapi ada unsur militer dan politik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: FAKULTAS ILMU SOSIAL > Pendidikan Sejarah
Divisions: FAKULTAS ILMU SOSIAL
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 12 Mar 2019 02:03
Last Modified: 12 Mar 2019 02:03
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/12528

Actions (login required)

View Item View Item